SuaraBali.id - Aktivis sosial yang pernah menjadi juru bicara Prabowo dan Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar menyatakan, pembangunan fasilitas sosial dan ekonomi, sebaiknya sesuai dengan peraturan yang ada dan tidak mengganggu aktivitas komunitas budaya asli.
Secara spesifik, Billy menyebutkan contoh yang terjadi di Bali, yakni pembangunan villa yang berdekatan dengan Pura di Karangasem, yang dianggapnya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan melanggar hak asasi dan mengganggu kenyamanan warga Bali.
Hal ini dikatakannya dalam rapat tertutup bersama dengan Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, di Ruang Rapat Kementerian Kebudayaan di Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).
Ia menyampaikan bahwa pembangunan harus berlandaskan aspek spritual dan sosial budaya sehingga masyarakat Bali dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
Baca Juga: Tradisi Gotong Tepekong dan Kramas di Sungai Cisadane Diusulkan Jadi Warisan Budaya Nasional
"Pembangunan di Bali harus mempertimbangkan aspek spiritual dan sosial budaya, supaya tidak menjadi potensi ancaman bagi keberlangsungan adat dan budaya masyarakat Bali sehingga mereka bisa hidup dengan nyaman dan tenang,” ucap pendiri Yayasan Kitong Bisa Foundation (KBF) Indonesia ini.
Billy juga mengungkapkan keresahannya terkait maraknya kericuhan yang ditimbulkan oleh imigran asing sehingga menimbulkan peningkatan kriminalitas di Pulau Dewata. Ia menegaskan, budaya Bali harus dilindungi dari pengaruh budaya luar.
Menurutnya, perlindungan terhadap budaya dan agama harus menjadi prioritas, bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya, tetapi juga sebagai upaya menjaga identitas bangsa yang kaya akan warisan leluhur.
Sementara itu, Giring Ganesha selaku Wakil Menteri Kebudayaan, turut menegaskan pentingnya pengelolaan kebudayaan lokal yang baik dan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan dampak ekonomi kreatif dan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
"Kita harus memiliki visi dan misi yang sama dalam menjaga serta meningkatkan produk budaya," ujarnya. ***
Baca Juga: 3 Festival yang Digelar di Tangerang Hingga Akhir Tahun, Salah Satunya Festival Cisadane
Berita Terkait
-
Pembangunan Fasilitas Sosial Ekonomi Sebaiknya Tak Mengganggu Aktivitas Komunitas Budaya Asli
-
1001 Malam Batavia Bikin Ramadhan Makin Meriah: Gabungkan Harmoni Budaya, Kuliner, dan Pertunjukan Memukau
-
Budaya Komentar di Media Sosial: Bicara Lantang, tapi Enggan Mendengar
-
Kebaya Noni: Pesona Warisan Budaya Nusantara yang Memikat Dunia
-
Jangan Sampai Luntur! Mengapa Budaya Lokal Penting di Era Globalisasi?
Terpopuler
- Beda Adab Aaliyah Massaid dan Fuji Minta Tolong ke ART, Ada yang Dibilang OKB
- Sebut Lamborghini Rp22 Miliar Murah, Koleksi Mobil Firdaus Oiwobo Vs Hotman Paris Jomplang
- Nikita Mirzani Ditahan, Astrid dan Uya Kuya Ungkap Rasa Syukur: Tegak Lurus Polda Metro Jaya
- Rudy Salim Masuk Perangkap Firdaus Oiwobo, Kini Berakhir Kena Somasi
- Emil Audero: Kemungkinan Membela Timnas Indonesia Tidak Ada
Pilihan
-
Usai Pelampung, Kini Marina: Nasib Nelayan di Perairan Serangan Bali Kembali Diuji
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru Maret 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB, Terupdate Maret 2025
-
Prabowo Jadikan IKN Proyek Strategis Nasional Meski Efisiensi, Netizen: Duit Dari Mana?
-
Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 6 Maret 2025
Terkini
-
Jro Mangku Rata dari Karangasem Nazar Jalan Kaki 40 Kilometer Demi Air Bersih
-
Kidung Ayah yang Duduk di Kursi Roda Iringi Sungkem Guru Pandu yang Sukses Jadi Wakil Bupati
-
Dua Kelompok Pemuda NTB Saling Tantang di Medsos Hingga Video Aksinya Viral
-
Gelombang 3 Meter Ancam Bali & Lombok, Wisatawan & Nelayan Diimbau Hati-hati
-
Usai Pelampung, Kini Marina: Nasib Nelayan di Perairan Serangan Bali Kembali Diuji