SuaraBali.id - Hari ini, Rabu (19/2/2025) adalah puncak Bau Nyale Festival, dimana ribuan warga, baik wisatawan lokal maupun asing turun ke laut di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menangkap nyale (cacing laut) yang dipercaya merupakan jelmaan legenda Putri Mandalika.
"Kami datang ke Pantai Seger, Mandalika ini untuk Bau Nyale (menangkap cacing laut)," kata Rahman pengunjung asal Desa Bonjeruk, Lombok Tengah.
Ia datang bersama keluarganya sejak selasa (18/2/2025) malam dan mendirian tenda untuk menunggu Nyale keluar pada dini hari atau pukul 05.00 WITA hingga matahari terbit.
"Tadi kami turun ke laut untuk menangkap Nyale menggunakan sorok (jaring), lampu senter dan ember. Nyale yang bisa kami tangkap sedikit," katanya.
Baca Juga: Kapan Nyale Akan Muncul di Lombok Tengah? Ini Perhitungannya
Menurut Sekda Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya mengatakan hari ini merupakan puncak Bau Nyale yang merupakan janji Putri Mandalika menjumpai masyarakat yang damai dan makmur.
Dalam legenda, Putri Mandalika mengajarkan pentingnya pengorbanan diri untuk kepentingan masyarakat.
Nyale ini adalah jelmaan dari seorang putri cantik Gumi Sasak yang bernama Putri Mandalika, yang merupakan seorang putri kerajaan yang memiliki kecantikan luar biasa yang tidak dimiliki putri-putri kerajaan pada waktu itu.
Karena itu, banyak pangeran dari beragam kerajaan menaruh rasa dan bersaing untuk bisa meminang putri tersebut.
Namun, melihat persaingan itu, Putri Mandalika tidak mau memilih salah satu dari mereka, karena khawatir terjadi pertumpahan darah.
Baca Juga: Aksi Heroik Babinsa di Lombok, Gagalkan Begal Motor Milik Warga
Maka, putri cantik tersebut menceburkan diri ke laut dan menjelma menjadi Nyale agar semua orang bisa mendapatkannya.
Sehingga, masyarakat Sasak percaya bahwa Nyale merupakan jelmaan Putri Mandalika akan muncul setiap bulan ke sepuluh dalam penanggalan orang Sasak atau jatuh pada bulan Februari, dan menjadi salah satu tradisi sampai sekarang.
Tradisi Bau Nyale ini pun menjadi magnet wisatawan ke Mandalika. Dimana pemangku kebijakan setempat memastikan tamu-tamu yang datang membawa rezeki ini dilayani dengan baik dengan memberikan kenyamanan dan rasa aman.
"Bau Nyale ini menjadi magnet untuk menarik kunjungan wisatawan lebih banyak hadir di Mandalika," ujar Firman. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Banyak Event Internasional, Bos InJourney Sebut Investasi Mulai Berdatangan di KEK Mandalika
-
Pemesanan Tiket MotoGP Mandalika Mulai Dibuka, Harga Termurah Rp 140 Ribu
-
ITDC dan Jasaraharja Putera Resmikan Kontrak Asuransi Aset Pertamina Mandalika International Circuit
-
Sirkuit Mandalika Dipangkas 1000 Meter Persegi, Ada Apa?
-
Eks Bupati Lombok Tengah Laporkan Perempuan yang Diduga Merusak Mobil
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
Terkini
-
Diduga Satu-satunya Kepala Daerah dari Bali yang Ikut Retret, Gus Par Janji Ikuti Sampai Selesai
-
Menjelang Ramadan, Lapak Remang-remang di Lombok Timur Ditertibkan
-
Puncak Arus Mudik Via Pelabuhan Gilimanuk Diprediksi H-3 Dan H+3
-
Ratusan WNA Ngaku Investor di Bali, Padahal Cari Kerja Jadi Koki Sampai Konsultan
-
520 WNA Investor Bodong di Bali Dijaring Imigrasi Akan Dideportasi Dan Dicekal