SuaraBali.id - Dampak kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait penghematan anggaran di tahun 2025, terancam membuat bisnis pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) terpukul.
Pasalnya, ini akan berpengaruh terhadap anggaran terhadap ekonomi daerah terutama bagi sektor pariwisata dan akomodasi di Nusa Tenggara Barat.
Menurut Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah NTB Wirajaya Kusuma mengatakan, Nusa Tenggara Barat sangat bergantung terhadap agenda MICE yang berkaitan dengan rapat, konferensi, insentif, dan pameran untuk meningkatkan okupansi hotel.
"Sekarang dengan kondisi penghematan efisiensi dan lain sebagainya memang agak berat," ujarnya di kantor BPS NTB, Rabu (6/2/2025).
Baca Juga: Satu Lagi Warga Bima Ditemukan Meninggal Dunia Tertimbun Lumpur
Menurutnya agenda MICE dari kementrian dan Lembaga pusat sangat berkontribusi terhadap perekonomian daerah tersebut.
Apabila agenda MICE sepi akibat pemangkasan anggaran bisa mempengaruhi okupansi hotel, transportasi, usaha penyediaan makan dan minum, pertanian, perikanan, hingga peternakan.
Dampaknya sektor usaha jadi lesu karena kunjungan tamu sedikit.
Namun pemerintah Provinsi NTB akan meningkatkan upaya optimalisasi tiga lapangan usaha yang memberikan share paling besar bagi pertumbuhan domestik regional bruto (PDRB).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan IV 2024 menyebutkan tiga lapangan usaha yang berkontribusi besar terhadap PDRB Nusa Tenggara Barat adalah pertanian sebanyak 20 persen, pertambangan 19 persen, dan perdagangan 14 persen.
Baca Juga: Satu Diantara 9 Korban Hilang Akibat Banjir Bandang di Bima Ditemukan Meninggal Dunia
"Ketiga lapangan usaha itu harus diperkuat agar mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat," pungkas Wirajaya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Awang-Awang Telomoyo, Wisata dengan Spot Foto Kaca Instagramable di Magelang
-
Rans Entertainment 'Kecipratan' Proyek Kemenpar, Raffi Ahmad jadi Penghubung
-
Inovasi Digital dalam Dunia Medis: Menyempurnakan Pengalaman Wellness di Pulau Dewata
-
Perut Panas hingga Muntah-muntah, 56 Warga di Bima NTB Keracunan usai Santap Hidangan Pemilik Hajatan 7 Bulanan
-
Dari Madrid, Indonesia Siap Sambut Lonjakan Wisatawan Global
Tag
Terpopuler
- Kisruh Gas LPG 3 Kg, Publik Pertanyakan Fungsi Program Lapor Mas Wapres: Gibran Cuma Bisa Bagi Susu
- Cek Fakta: Benarkah Semua Surat Tanah dan Rumah Akan Jadi Milik Negara Jika Tidak Diubah ke Elektronik?
- Eliano Reijnders: Jujur Saya Tidak Bisa
- Simon Tahamata Kecewa dengan Belanda: Orang Maluku Berjuang untuk Mereka, tapi...
- Kevin Diks Tunggu Telepon dari Timnas Belanda
Pilihan
-
Dihantam Cedera ACL, Musim Lisandro Martinez Berakhir Lebih Cepat
-
Menteri Prabowo Segel Proyek KEK Lido Besutan Hary Tanoe dan Donald Trump
-
MK Putuskan Pilkada Berau Belum Final, Sidang Lanjutan Digelar 7-17 Februari
-
Keunikan Indonesia, Punya 2 Ibu Kota yang Langganan Banjir
-
MK Tolak Gugatan Awang-Ahmad, Sengketa Pilbup Kukar Berlanjut untuk Dendi-Alif
Terkini
-
Anjing Pelacak Dikerahkan Cari 5 Korban Banjir Bandang Bima yang Masih Hilang
-
Karena Sakit Hati, Penculik Anak di Denpasar Memanfaatkan Kelemahan Ortu
-
Dendam Kesumat, Mantan Karyawan Culik Anak Bos di Bali, Minta Tebusan Rp100 Juta
-
Prabowo Lakukan Penghematan Anggaran, Bisnis MICE di NTB Terancam
-
"Badan Saya Kaku," Lirih Ayah Saksikan Istri dan Bayi Hanyut Terbawa Banjir Bandang NTB