SuaraBali.id - Bandara I Gusti Ngurah Rai kini secara resmi memiliki fasilitas autogate atau gerbang perlintasan imigrasi otomatis. Autogate di Bandara Ngurah Rai sudah menjalani rangkaian percobaan sebelumnya, sampai akhirnya penggunaannya diresmikan Selasa (1/10/2024) oleh Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim.
Silmy menjelaskan total ada 90 mesin autogate yang dipasang di Bandara Ngurah Rai. 60 di antaranya ditempatkan di terminal kedatangan internasional, sedangkan sisanya di terminal keberangkatan internasional.
Namun, mesin pengecek data keimigrasian melalui paspor elektronik itu tidak menggunakan pelayanan server Pusat Data Nasional (PDN). Silmy menjelaskan jika pihaknya menggunakan pelayanan server data dari luar negeri dan sama seperti yang digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Namun demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci perusahaan layanan server data yang dimaksud.
Dia juga menegaskan perusahaan layanan itu menjamin keamanan sistem termasuk pencadangan data yang baik. Berbeda dengan saat server PDN diserang oleh peretas sehingga data imigrasi sempat tidak terpulihkan dengan baik kala itu.
“Servernya kita sudah menggunakan penyedia internasional yang memiliki server di Indonesia, tapi reputasinya internasional yang digunakan juga oleh Departement of Defense Amerika Serikat,” ujar Silmy saat ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (1/10/2024).
“Jadi secara kesisteman aman dan kita mempunyai backup dari penyedia yang terbaik,” imbuhnya.
Selama proses uji coba sejak 1 Februari 2024, autogate tersebut mengurus sekitar 1,5 juta dari 3,3 juta penumpang atau sekitar 50 persen dari penumpang yang melintas di terminal internasional. Dari jumlah tersebut, Silmy berharap angka tersebut dapat naik hingga 70-80 persen penumpang dapat menggunakan autogate.
“Saat ini sudah lebih dari 50 persen menggunakan autogate. Harapan kita bisa ditingkatkan idealnya bisa sampai 70-80 persen,” jelas Silmy.
Baca Juga: Koster-Giri Tawarkan Amed Dijadikan Seperti Kuta Selatan
Silmy juga menjelaskan pengecekan di autogate memakan waktu yang jauh lebih cepat dibanding antrian biasa. Pengecekan autogate memerlukan waktu 15 detik, sementara pengecekan biasa bisa mencapai 1 menit.
Meski berlangsung cepat, dia juga menepis kemungkinan wisatawan nantinya tidak terseleksi saat masuk Bali. Dia menjelaskan jika kesisteman di autogate otomatis tersambung dengan data cekal imigrasi dan data Interpol.
“Malah sebaliknya (menyeleksi wisatawan), menggunakan autogate secara kesisteman sudah melakukan pengecekan Interpol, databese cegah dan tangkal,” pungkasnya.
Saat ini, Bandara Ngurah Rai menjadi bandara ketiga yang mendapatkan mesin autogate setelah Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Hang Nadim Batam.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah