Tugasnya untuk memastikan seluruh jalur yang akan dilewati pasukan tempur aman dari segala hambatan. Membersihkan ranjau-ranjau dan membuat jembatan agar pertempuran bisa sukses.
“Apa yang menggangu hambatan pertempuran itu Zeni yang harus mengatasi. Ada kawat berduri, jembatan yang diputus dan pokoknya kita di depan itu. Kalau ada ranjau-ranjau itu zeni dulu yang usut,” tuturnya.
Ia menuturkan, jika pasukan Zeni tidak maju terlebih dahulu maka nanti pasukan tempur akan kalah. Penempatannya sebagai tim Zeni ini bukan tanpa alasan.
Pengabdiannya di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyuwangi memiliki keterkaitan yaitu keahliannya dalam pembangunan. Keterlibatannya menjadi Zeni tempur lebih banyak menjadi pelatih dan beberapa kali dilibatkan langsung ke medan perang.
“Kalau tidak begitu maka habis ditengah jalan dia,” ungkapnya.
Dengan berbagai jabatan yang diperoleh, Brigjen TNI (Purn) H. Abdul Kadir sebelumnya juga pernah ditugaskan untuk menjadi Kodim di Kabupaten Lombok Timur selama enam tahun. Setelah itu dipindah ke Kabupaten Sumbawa selama setahun.
Perjalanan karir di Provinsi NTB tidak berhenti sampai disana. Setelah itu ditugaskan menjadi Bupati Lombok Timur pada 13 Juli 1988 hingga 13 Juli 1993. Setelah itu menjabat sebagai ketua DPRD Provinsi NTB selama tiga tahun dan diminta kembali ke militer dan diangkat menjadi Brigjen TNI.
Dapat Tunjangan Kehormatan Rp 150 Ribu
Perjalanan karirnya cukup lengkap mulai dari pekerja biasanya, Kodim, Bupati Kabupaten Lombok Timur hingga ketua DPRD Provinsi NTB dan Brigjen TNI. Setelah itu bergabung menjadi veteran dan ada tunjangan kehormatan yang diberikan oleh pemerintah. Tunjangan kehormatan yang diberikan yaitu sebesar Rp150 ribu per bulan per orang.
Baca Juga: Veteran Denpasar Diberi Sembako di Hari Pahlawan
“Ada 260 orang anggota veteran. Tapi yang masih aktif itu 70 orang dan yang lain pada sakit,” katanya.
Biaya hidupnya selama ini lebih banyak dari tunjangan pensiunan menjadi tentara. Karena jika mengharapkan tunjangan kehormatan disebut tidak bisa mencukupi. Jumlah tunjangan kehormatan yang diberikan berbeda-beda tergantung dari pangkat saja, tetapi perbedaan tidak terlalu jauh.
“Kan ada pensiunan jadi Brigjen. Ada lagi tunjangan kehormatan dari veteran,” katanya.
Diterangkannya, untuk kondisi veteran secara keseluruhan, masih ada yang memiliki rumah. Tempat tinggalnya saat ini yaitu di asrama yang dulu pernah ditempati ketika masih aktif menjadi tentara.
Sementara dirinya mengaku sudah memiliki rumah tetap dan tinggal bersama istri serta anak dan cucu. Rumah yang ditempati saat ini sudah dibeli sejak dulu sebanyak empat bangunan rumah yang digabung menjadi satu.
“Itu yang diberikan dan dijadikan sebagai rumah bagi veteran yang lain. Kalau rumah ini (sambil melihat sekeliling) beli empat rumah dulu dan digabung jadi satu. Yang dibelakang kita jadikan halaman,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran