Gibran Bicara Soal Overtourism di Bali: Masih Banyak Potensi Pariwisata untuk Dikembangkan

SuaraBali.id - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menggelar kegiatan dengar aspirasi yang diadakan pada Jumat (26/1/2024) malam di kawasan Kota Denpasar, Jumat (26/1/2024).

Dalam kegiatan diskusi tersebut, Gibran mendengarkan aspirasi dari para pelaku usaha dari berbagai bidang di Bali. Termasuk juga mendengarkan aspirasi mengenai pemerataan pariwisata antara Bali Utara dan Bali Selatan.

Gibran menganggap isu overtourism atau kelebihan wisatawan di Bali adalah isu yang serius. Dia kembali membawa opsi pembangunan Bandara Bali Utara yang sempat dia diskusikan juga saat berkampanye di Bali pada Kamis (9/1/2024) lalu.

“Kita kan banyak bicara pemerataan pembangunan, pembangun bandara Bali Utara. Ada yang setuju ada yang nggak juga sih. Tapi menang kasus-kasus overtourism ini memang perlu ditangani serius,” ujarnya dalam diskusi tersebut.

Baca Juga: Cak Imin Minta Jokowi Cuti jika Ikut Kampanye: Tolong Belajar dari Pak SBY

Namun, menurut Gibran Bali masih memiliki kawasan yang luas untuk bisa dieksplorasi dan dimaksimalkan potensi pariwisatanya. Namun, Gibran juga menyadari jika membangun destinasi wisata yang baru bukan hal yang mudah.

“Kalau kita ingin lebih mengeskplor lagi, sebenarnya potensi masih banyak yang masih bisa dikembangkan,” ujar Gibran.

“Bali itu besar banget sebenarnya. Nanti kita tampung lagi lah, soalnya membangun destinasi baru itu jug gak gampang,” imbuh dia.

Tapi, Gibran membandingkan Bali dengan daerah pariwisata lain di Indonesia. Dia membandingkan Bali dengan Raja Ampat yang menurutnya memerlukan pelatihan Sumber Daya Manusia dan membangun pelayanan pariwisata yang baik dalam upaya untuk membangun ekosistem pariwisata di sana.

Namun, Gibran menilai jika Bali sudah memiliki akar pariwisata yang kuat dan hanya tinggal melakukan pemekaran daerah pariwisatanya.

Baca Juga: Bali United Latih 50 Guru Olahraga untuk Menumbuhkan Bakat Sepak Bola Muda

“Bangun Raja Ampat itu ya gak gampang. Melatih SDM, membangun hospiality-nya gak gampang. Bali ini yang sudah settle tinggal melakukan ekspansi saja,” tutur dia.