Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 31 Oktober 2023 | 15:55 WIB
Ilustrasi Anjing Rabies - (Freepik)

SuaraBali.id - Nasib malang dialami BA (58), warga Desa Oinlasi, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal dunia diduga akibat rabies.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS Karolina Tahun, Selasa (31/10/2023) membenarkan hal ini.

"Betul, meninggalnya pada Sabtu (28/10/2023) pukul 17.15 Wita, diduga karena kena gigitan anjing rabies," ujarnya seperti diberitakan digtara.com – jaringan suarabali.id.

Mirisnya, BA diduga meninggal karena takut disuntik Vaksin Anti Rabies (VAR) padahal pada pada 15 Mei 2023 petugas kesehatan desa, kepala desa dan aparat Desa Oinlasi melakukan sweeping pemberian VAR.

Baca Juga: Pulang Pesta Mabuk, Pemuda Ini Langsung Potong Kaki Pacarnya Dengan Parang

BA, digigit anjing rabies sejak 7 Mei 2023 sekitar pukul 09.00 Wita, ketika sedang berada di halaman rumahnya.

Anjing tidak dikenal menggigit betis kaki kanannya dengan luka sayatan, korban lalu mencelupkan luka tersebut ke dalam air kali tanpa menggunakan sabun atau detergen karena luka tersebut kecil dan dianggap tidak berbahaya.

Setelah itu, BA kembali beraktifitas seperti biasa. Namun demikian, warga membunuh anjing yang menggigit BA.

Pada 15 Mei 2023 petugas kesehatan desa, kepala desa dan aparat Desa Oinlasi melakukan sweeping pemberian VAR, namun AB tidak ditemukan di rumah karena pasien berada di kebun.

Petugas lalu menitipkan pesan kepada istri pasien AB supaya setelah pulang dari kebun pasien ke Puskesmas untuk mendapat Vaksin Anti Rabies (VAR) namun pasien menolak dengan alasan takut.

Kondisi luka berangsur sembuh dengan sendirinya dan pasien melakukan aktivitas seperti biasa tanpa ada keluhan yang lain.

Akan tetapi luka itu memburuk pada 21 Oktober 2023 karena muncul gejala keram pada lokasi gigitan, keluarga memberikan pertolongan dengan cara disumbur.

BA Pun dibawa Puskemas Oinlasi pada 27 Oktober untuk dirawat dan meninggal pada 28 Oktober.

"Korban mengalami gejala khas rabies, takut air, takut angin dan sesak napas," kata Karolina.

Ia menjadi korban meninggal ke-8 sejak wabah rabies muncul di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Mei 2023 lalu.

Load More