SuaraBali.id - Nasib malang dialami BA (58), warga Desa Oinlasi, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal dunia diduga akibat rabies.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS Karolina Tahun, Selasa (31/10/2023) membenarkan hal ini.
"Betul, meninggalnya pada Sabtu (28/10/2023) pukul 17.15 Wita, diduga karena kena gigitan anjing rabies," ujarnya seperti diberitakan digtara.com – jaringan suarabali.id.
Mirisnya, BA diduga meninggal karena takut disuntik Vaksin Anti Rabies (VAR) padahal pada pada 15 Mei 2023 petugas kesehatan desa, kepala desa dan aparat Desa Oinlasi melakukan sweeping pemberian VAR.
BA, digigit anjing rabies sejak 7 Mei 2023 sekitar pukul 09.00 Wita, ketika sedang berada di halaman rumahnya.
Anjing tidak dikenal menggigit betis kaki kanannya dengan luka sayatan, korban lalu mencelupkan luka tersebut ke dalam air kali tanpa menggunakan sabun atau detergen karena luka tersebut kecil dan dianggap tidak berbahaya.
Setelah itu, BA kembali beraktifitas seperti biasa. Namun demikian, warga membunuh anjing yang menggigit BA.
Pada 15 Mei 2023 petugas kesehatan desa, kepala desa dan aparat Desa Oinlasi melakukan sweeping pemberian VAR, namun AB tidak ditemukan di rumah karena pasien berada di kebun.
Petugas lalu menitipkan pesan kepada istri pasien AB supaya setelah pulang dari kebun pasien ke Puskesmas untuk mendapat Vaksin Anti Rabies (VAR) namun pasien menolak dengan alasan takut.
Baca Juga: Pulang Pesta Mabuk, Pemuda Ini Langsung Potong Kaki Pacarnya Dengan Parang
Kondisi luka berangsur sembuh dengan sendirinya dan pasien melakukan aktivitas seperti biasa tanpa ada keluhan yang lain.
Akan tetapi luka itu memburuk pada 21 Oktober 2023 karena muncul gejala keram pada lokasi gigitan, keluarga memberikan pertolongan dengan cara disumbur.
BA Pun dibawa Puskemas Oinlasi pada 27 Oktober untuk dirawat dan meninggal pada 28 Oktober.
"Korban mengalami gejala khas rabies, takut air, takut angin dan sesak napas," kata Karolina.
Ia menjadi korban meninggal ke-8 sejak wabah rabies muncul di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Mei 2023 lalu.
Berita Terkait
-
Heboh Kontroversi di Piala Afrika 2025, Wasit Kebingungan Apalagi Pemain
-
Koleksi Perhiasan Tex Saverio Ini Dibuat Demi Masa Depan Anak-anak NTT
-
Menang Kontroversial Atas Inter Milan, Fabio Capello Sebut Penalti Liverpool Skandal
-
Kisruh Gol Corner Manchester United, FIFA Serius Bahas Aturan Baru VAR
-
Gegara Rokok, Bripda TT Tega Aniaya 2 Siswa SPN Hingga Viral, Kapolda NTT Tak Tinggal Diam
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Lewat BRImo, BRI Permudah Akses Reksa Dana Mulai Rp10 Ribu
-
Miliaran Rupiah Hilang! Ini Strategi Gubernur NTB Lawan Pemborosan Kendaraan Dinas
-
Resmi Dilarang! Kapolri Turun Tangan, Kembang Api Akhir Tahun di Bali Batal Total
-
5 Air Terjun Paling Eksotis di Bali Wajib Dikunjungi Wisatawan
-
4 Trik Jitu Hindari Jebakan Macet dan Tetap Santai Liburan di Bali