SuaraBali.id - 52 warga di Desa Tegalbadeng Barat, Jembrana, Bali mengalami muntah, mual dan diare karena diduga keracunan makanan setelah menghadiri acara Maulid di Mushola Miftahusshollah pada minggu (29/10/2023).
Bahkan diantaranya ada yang harus menjalani rawat inap karena sesak napas. Adapula seorang balita yang terbaring lemas di Puskesmas II.
Terkait keracunan ini, beberapa warga mengakui bahwa konsumsi sate dan telur yang sudah basi menyebabkan gejala tersebut.
Kelian Banjar Tengah I, Putu Wirawan, mengungkapkan bahwa warga dari Banjar Tengah dan Banjar Teluk Limo di Desa Tegalbadeng Barat juga mengalami diare.
Baca Juga: Masuk kategori Secret Beach, Ini Sejarah Pantai Pandawa
Petugas dari Puskesmas II di Desa Pengambengan, Ernayanti, mencatat bahwa beberapa warga mengalami diare, mual, muntah, dan bahkan sesak nafas.
Kepala Puskesmas 2 Pengambengan, Dr. Ni Made Anggraeni, menjelaskan Adapun para pasien mengalami gejala ini setelah menghadiri acara Maulid di Mushola Miftahusshollah pada Hari Minggu (29/10/2023).
"Puluhan warga dari berbagai usia, mulai dari yang tua hingga balita, datang ke puskesmas. Total ada 52 orang yang datang pada Senin (30/10) sekitar pukul 10.00 WITA, mengalami diare, mual, dan muntah. Gejala ini terjadi bertahap, dimulai dari pukul 16.25 WITA hingga yang terakhir pada pukul 17.00 WITA," ungkapnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suarabali.id.
I Kade Sugita, SKM, Sub Koordinator surveilans imunisasi Dinkes Jembrana, menyampaikan bahwa dugaan keracunan makanan disebabkan oleh kemungkinan kontaminasi bakteri. Sampel makanan telah diambil untuk diperiksa.
Ada dua pasien yang sampai harus dirawat inap karena kondisinya lebih serius. Salah satunya adalah seorang balita, Aiswah Almahira, usia 10 bulan, anak dari pasangan Haris Fadilah (39 tahun) dan Nabila Fitri (23 tahun) asal Teluk Limo Desa Tegalbadeng Barat.
Baca Juga: Resep Ikan Be Pasih Mesambal Matah Ala Jimbaran
Fitria menyatakan bahwa anaknya datang ke puskesmas sekitar pukul 10.00 WITA setelah muntah akibat memakan telur pada pagi hari, yang kemudian diikuti oleh rasa mual dan lemas.
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
-
Bali United Incar 4 Pemain Timnas Indonesia yang Segera Habis Kontrak di Klub Luar Negeri
-
Media Malaysia: Jordi Amat Diincar 2 Klub Indonesia
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Suryani, Simbol Kartini Masa Kini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem