Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 22 Oktober 2023 | 13:18 WIB
Warga saat mendatangai klinik tempat korban ditangani petugas medis [SuaraBali.id/Istimewa]

SuaraBali.id - Kengerian menghantui Lingkungan Karang Kemong Kota Mataram saat seorang ayah, S (46), tega membunuh anak kandungnya, NR, yang baru berusia sembilan tahun. Insiden sadis ini terjadi pada Sabtu (21/10) sore kemarin.

Kompol I Made Yogi Pusura Utama, Kasat Reskrim Polresta Mataram, menjelaskan bahwa pelaku baru saja rujuk sebulan yang lalu dengan istrinya dan menempati rumah kontrakan di Karang Kemong.

S bekerja sebagai pedagang bawang di salah satu pasar tradisional di Mataram.

"Pelaku ini alamat aslinya dari Dompu, namun dia ngontrak di rumah H. Arif Karang Kemong," ungkap Yogi.

Baca Juga: 3 Tips Membatasi Screen-Time pada Anak, Konsistensi adalah Kunci!

Menurut pengakuan saksi, pelaku dan istri memiliki dua orang anak dan tinggal bersama di rumah kontrakan.

Sebelum kejadian, korban dan adiknya pulang mandi sekitar pukul 15.35 Wita, namun adiknya keluar lebih dahulu.

"Saksi dan tetangga mendengar suara seperti barang yang dibenturkan ke lantai dan tembok sebelum kejadian," tambahnya.

Setelah suara benturan, pelaku keluar rumah dan meminta tolong kepada tetangganya terkait kondisi anaknya.

S sebelumnya mengaku bahwa anaknya terjatuh di kamar mandi dan tidak sadarkan diri.

Baca Juga: 6 Tips bagi Working Parent untuk Mengatasi Drama Anak yang Takut Ditinggal

"Pelaku keluar sekitar pukul 16.00 Wita dan meminta tolong kepada Sdri. Jihan untuk mengecek keadaan anaknya," ujarnya.

Rohaini, seorang tetangga korban, mengecek rumah dan menemukan korban tidak sadar dengan lebam di sekitar leher dan gigi rahang atas patah.

Pelaku, S, tiba-tiba menghilang dan kabur dari rumah sakit.

Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk divisum, sementara pelaku sudah diamankan di Polresta Mataram.

Pelaku dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak karena korbannya masih di bawah umur.

"Pasti kena undang-undang perlindungan anak, karena korbannya masih di bawah umur," tandas Yogi.

Kontributor: Buniamin

Load More