
SuaraBali.id - Alat musik tradisional khas Bali, Tambur memiliki bentuk seperti gendang, namun ukurannya lumayan besar.
Tambur ini digunakan bersamaan dengan kempur atau sebuah gong besar. Keduanya dipukul secara bergiliran dengan waktu yang teratur hingga menimbulkan suara menggelegar “dug” dan “pur”.
Melansir dari laman resmi Kementerian Kebudayaan, Tambur sudah berkembang sejak masa Kerajaan Karangasem. Pada masa itu, tambur difungsikan sebagai penanda dimulainya perang.
Saat itu Kerajaan Karangasem memperluas wilayahnya dangan menaklukkan daerah-daerah sekitarnya menjadi daerah jajahan melalui peperangan.
Baca Juga: Alat Musik Kuno dari Bali Ini Disebut Bisa Mengantarkan Pelet
Bunyi Tambur dan gong yang gemuruh ini berfungsi sebagai pemacu semangat pasukan dalam perang. Oleh sebab itu, tambur selalu ditempatkan di depan iring-iringan pasukan perang kerajaan.
Seiring dengan berjalannya waktu dan mengikuti perkembangan zaman, alat music Tambur ini akhirnya digunakan sebagai pelengkap dalam konteks upacara Dewa Yadnya.
Upacara Dewa Yadnya merupakan salah satu tradisi suci yang dilaksanakan oleh masyarakat Hindu Bali sebagai wujud penghormatan dan syukur kepada Tuhan atas berkah dan rahmat-Nya.
Ada 5 kidung Dewa Yadnya yang sering ditembangkan, yaitu Kawitan Wargasari, Pupuh Gambuh, Mendak Bhatara (wargasari), Bramara Ngisep Sari, dan Turun Tirta.
Selain itu, alat musik Tambur juga digunakan untuk mengawali iring-iringan upacara besar, seperti upacara Melasti (mensucikan perwujudan Tuhan) dalam upacara besar (Ida betara Turun Kabeh) di Pura Besakih.
Baca Juga: Jadwal Bioskop XXI Bali Hari Ini 17 Oktober 2023, Lengkap dengan Harga Tiket
Selain itu, di Puri Karangasem tambur juga digunakan untuk mengiringi arak-arakan pernikahan memadik (mengambil istri) bagi keturunan bangsawan atau kerabat raja.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Bali United Dibantai Persija, Stefano Cugurra Mencak-mencak Soal VAR
-
Hasil BRI Liga 1: Kalahkan Bali United, Persija Dekat Posisi 5 Besar
-
Tengku Dewi Putri Temukan Kedamaian Hidup di Bali
-
Megawati Tegaskan Tanah Bali Tak Boleh Dikonversi: Milik Negara untuk Rakyat
-
BRI Liga 1: Stefano Cugurra Pasang Target Tinggi, Bali United Incar 5 Besar
Terpopuler
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan Mei 2025: Mesin Tak Merepotkan, Irit Bensin, Pajak Murah
- Petinggi Venezia Ucapkan Terima Kasih ke Inter Milan, Resmi Lepas Jay Idzes?
- Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?
- Rekomendasi 7 HP 5G Murah dengan Spek Ciamik, Harga Mulai Rp1 Jutaan
Pilihan
-
Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
-
Dari Kanjuruhan Kita Tidak Belajar: Doa Pemain Persik Dibalas Aksi Barbar
-
Tak Kapok Tragedi Kanjuruhan, Oknum Aremania Berulah Lempari Bus Persik Kediri
-
Data dan Fakta El Clasico Jilid 4 Musim Ini: Barcelona Kalahkan Real Madrid?
-
Butuh Dana Cepat? Kenali Pinjol Aman dan Hindari Risiko Bunga Tinggi
Terkini
-
Klaim Terus Sampai Kaya, Link DANA Kaget Hari Ini yang Bisa Segera Diakses Berisi Cuan
-
Pihak Kim Soo-hyun Sebut Rekaman Kim Sae Ron Buatan AI, Palsu Hingga Penipu
-
Sosok Dan Profil Cinta Brian, Aktor Asal Bali yang Diduga Pacar Baru Gisella Anastasia
-
Libur Panjang Jangan Lupa DANA Kaget Agar Tidak Boncos Buat Jajan
-
Keluh Gubernur Bali : Sering Dibully di Media Sosial Padahal Merasa Kebijakannya Baik