SuaraBali.id - Krisis air bersih yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin memprihatinkan seiring berkepanjangan musim kemarau.
Hingga bulan Oktober, hujan belum kunjung turun, dan warga merasakan dampaknya secara merata. Kondisi ini juga berdampak pada cuaca yang ekstrem, menimbulkan kekhawatiran akan krisis pangan.
Dalam upaya mendapatkan hujan segera, Pemerintah Provinsi NTB bersama ribuan siswa dan warga menggelar shalat sunnah istisqa’.
Salah satu jamaah, Iin, menyatakan kekhawatirannya terhadap kekeringan dan krisis pangan yang dapat terjadi jika hujan tidak segera turun.
"Mudah-mudahan nanti hujan ya. Soalnya kalau tidak kan kekeringan, krisis pangan. Harapan saya begitu saja," ujarnya saat melaksanakan shalat istisqa’ di halaman kantor Gubernur NTB pada Senin (16/10).
Musim kemarau yang berkepanjangan juga berdampak pada kesehatan masyarakat. Selain menyebabkan cuaca ekstrem yang menyebabkan sakit kepala, pasokan air bersih juga mulai berkurang.
Jamaah lain, Usman, berharap doa-doa yang dipanjatkan pada shalat istisqa’ dapat dikabulkan.
"Ini kan cuacanya sangat panas. Jadi saya memohon agar bisa segera turun hujan," katanya.
Kota Mataram, menurut Usman, belum merasakan dampak musim kemarau seberat beberapa lokasi lain di NTB. Persediaan air bersih masih mencukupi.
Baca Juga: Situ Hambaro di Bekasi Alami Kekeringan Ini Penampakannya
"Melalui ribuan jamaah yang ikut shalat sunnah ini, doa-doa bisa terkabul dan hujan segera turun," harapnya.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Fathurrahman, menjelaskan bahwa shalat istisqa’ diikuti oleh jamaah dari kalangan pegawai lingkup Pemprov NTB, siswa, dan guru tingkat SMA/SMK di Kota Mataram.
Dia berharap shalat ini dapat dilaksanakan hingga tingkat desa, melibatkan Pemda kabupaten atau kota, serta seluruh masyarakat.
Fathurrahman menuturkan bahwa melalui shalat istisqa’, para jamaah bermohon kepada Allah SWT untuk terhindar dari seluruh bencana, khususnya krisis kebersihan yang dirasakan sejumlah kabupaten dan kota di NTB.
"Bermohon Mudah-mudahan Allah SWT menghindarkan kita dari seluruh bencana termasuk bencana kekeringan," ungkapnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, hingga 16 Oktober, enam kabupaten dan kota telah menetapkan siaga darurat kekeringan, sementara tiga daerah lainnya telah menetapkan status tanggap darurat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalankan Program BRI Menanam Grow & Green, BRI Salurkan Bibit Pohon di Bandung
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal