SuaraBali.id - Semua rumah sakit dan puskesmas di Bali diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman Virus Nipah di tengah kunjungan wisatawan India yang cukup tinggi ke Pulau Dewata.
Hal ini dimintakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom.
Pada Minggu (9/10/2023) ia mengatakan bahwa ada arahan dari Kementrian Kesehatan untuk mewaspadai virus ini.
"Sesuai dengan arahan dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan), kita harus waspada terhadap ancaman Virus Nipah ini," kata Anom.
Ia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memeriksa setiap orang yang datang ke Bali, terutama dari negara yang endemik kasus Virus Nipah.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali, melansir, sejak Januari hingga Agustus 2023 tercatat wisatawan dari India merupakan wisatawan mancanegara dengan kunjungan kedua terbanyak ke Bali dengan total 288.873 kunjungan.
"Di bandara sudah ada alat deteksi suhu. Kalau suhu tubuh wisatawan ada yang ditemukan di atas normal, maka akan ditindaklanjuti dengan wawancara," ujarnya.
Menurutnya bila ada ditemukan mereka yang datang dari negara endemic virus Nipah dan mengalami demam serta Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) harus dirujuk ke rumah sakit untuk dianalisa lebih lengkap.
"Khusus untuk Birus Nipah ini sudah disiapkan tim dokter syaraf, dokter bedah dalam, dan sebagainya, karena virus ini kan yang diserang bagian otak," ucapnya.
Baca Juga: Daftar 5 Pahlawan Nasional dari Bali Beserta Peran Dan Perjuangannya
Saat ini memang Virus Nipah belum terdeteksi masuk ke Indonesia dan pihaknya berharap jangan sampai masuk Indonesia, khususnya Bali.
"Tetapi kita harus waspada karena wisatawan India banyak yang ke Bali. Takutnya, karena masa inkubasi kan ada waktunya, jangan-jangan saat di bandara tidak demam," katanya.
Ia mengaku sudah mengirimkan surat untuk seluruh puskesmas dan klinik jika menemukan wisatawan dari daerah endemik Virus Nipah yang mengalami ISPA harus dirujuk ke rumah sakit.
"Kami juga harus lapor kepada Kemenkes jika sampai ditemukan kasus Virus Nipah, nanti akan ada tim Kemenkes akan mengecek ulang lagi cairan otak penderita," ujarnya.
Virus Nipah ini selain menular dari hewan (kelelawar dan babi) ke manusia juga menular dari manusia ke manusia.
Cara penularan dapat melalui kontak dengan urine, air liur, spesimen atau makan yang terkontaminasi. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Vladimir Putin Keciduk Naik Toyota Fortuner di India, Aman Tidak Ya?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari