Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Minggu, 08 Oktober 2023 | 19:40 WIB
Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH. (Dok: Pos Indonesia)

Krismanda pun mengaku mampu mengantarkan bantuan sekitar 30 KPM dalam sehari. Menurutnya, bantuan yang diberikan KPM berbeda-beda sesuai kebutuhan masing-masing.

“Biasanya saya di sini mengantarkan bantuan tersebut sekitar 30 KPM di mana masing-masing KPM itu mendapatkan nominal bansos PKH nya yang berbeda-beda sekitar Rp600.000 bahkan sampai lebih dari Rp1 juta,” tutur Krismanda.

Apresiasi dari kepala dusun Banjar Tauman

Program penyaluran bansos sembako dan PKH Kemensos melalui Pos Indonesia mendapat apresiasi dari Kepala Dusun Banjar Tauman, Desa Kekeran, I Made Sunarto. Ia senang melihat Pos Indonesia mampu menjalankan tugasnya dengan baik dalam menyalurkan bantuan.

Baca Juga: Yadi Sembako Sampai Diinfus Usai Dilaporkan Kasus Dugaan Penipuan Rp 198 Juta

"Saya kira sangat baik dan luar biasa dalam penyalurannya. Pos bekerja dengan baik dan melakukan pelayanannya juga baik," kata Sunarto.

Sunarto mengaku tidak ada kesulitan ketika membantu Pos membagikan bansos tersebut. Ia juga mendampingi saat pembagian berlangsung. Baik melalui komunitas maupun metode door to door.

"Prosesnya pertama kita mengarahkan penerima untuk kumpul di Kantor Desa. Nanti petugas Pos memberikan bantuan tersebut dengan menerapkan antrean," tambahnya.

"Ada juga yang dibagikan ke rumahnya langsung. Saya mendampingi mereka dalam pembagian bantuannya," papar Sunarto.

Adapun manfaat dari bantuan ini sangat dirasakan salah satu KPM Ni Ketut Tompel. Ia mengaku telah mendapat bantuan sebesar Rp1,2 juta. Menurutnya, bantuan tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta membantu pengobatan mertuanya.

Baca Juga: Jadi Tumbal Kasus Penipuan, Yadi Sembako Ogah Kerjasama Lagi bareng Gus Anom

"Bantuannya sangat bermanfaat sekali, untuk kebutuhan mertua, untuk sehari-hari, untuk makan. Bantuannya untuk mertua. Memang kebutuhannya untuk makan, beli obat dan keperluan yang lain," kata Ni Ketut Tompel.

Load More