SuaraBali.id - Semangat hari kemerdekaan juga dilakoni oleh para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Yayasan Cahaya Mutiara Ubud, Bali.
Dengan keterbatasannya, mereka mengayuh kayuh kursi roda di tanjakan antara Desa Kedisan hingga Penelokan Kintamani sejauh 5 km membawa bendera Merah Putih.
Hal ini demi mengibarkan merah putih hingga di puncak.
"Ada sekitar 10 penyandang disabilitas kayuh kursi roda mengarungi tanjakan sejauh 5 km sambil membawa bendera Merah Putih untuk dikibarkan di Penelokan, Kintamani," kata I Wayan Damai, pengurus Yayasan Cahaya Mutiara Ubud di Desa Kedisan, Bangli, Kamis (17/8/2023).
Baca Juga: Hotel di Bali Ini Punya Laguna Alami Dan Fasilitas Mewah
Sedangkan 45 penyandang disabilitas lainnya menunggu di Penelokan, Kintamani, akan upacara dan mengibarkan bendera Merah Putih yang dibawa dari Desa Kedisan.
10 penyandang disabilitas, masing-masing akan membawa bendera Merah Putih sejauh 500 meter hingga di puncak.
Menurut I Wayan Damai, aksi ini pertama kalinya di Bali dan Indonesia dimana para penyandang disabilitas mengayuh kursi roda di tanjakan tajam sepanjang 5 km.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan semangat kepada penyandang disabilitas untuk terus bekerja dan berbuat nyata bagi diri sendiri dan lingkungan serta masyarakat sekitar," kata I Wayan Astaya, salah seorang penyandang disabilitas yang memimpin estafet.
Kegiatan ini juga wujud rasa syukur dan terima kasih kepada para pahlawan yang sudah susah payah, mengorbankan darah dan nyawa, untuk meraih kemerdekaan RI.
Baca Juga: Hotel di Bali Ini Sering Jadi Lokasi Event Internasional, Ini Fasilitasnya
Kapolres Kintamani Ruli Agus Susanto mengaku merinding melihat semangat para disabilitas di Bali dengan mengayuh kursi roda menaklukkan tanjakan tajam sepanjang 5 km antara Desa Kedisan hingga Penelokan, Kintamani.
Berita Terkait
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
Bule Telanjang Dada di Bali Ngamuk Buat Pasien Takut, Baru Sadar Ketika Polisi Datang
-
Fuji Tertarik Beli Vila di Bali, Ngaku Awalnya Cuma Bercanda tapi...
-
Menebak Lokasi Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier di Ubud
-
Kebijakan Sampah di Bali Tuai Protes: Larangan Minuman Kemasan Ancam Industri Daur Ulang?
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Nasi Tepeng Bali, Menu Sarapan Nasi Lembek yang Membuat Banyak Turis Penasaran
-
Politisi Gerindra Kritik SE Larangan Air Minum Kemasan Plastik di Bali, Bagaimana Solusinya?
-
Diejek Jelek & Tak Ideal, Model Bali Ini Buat Perundungnya di Masa Lalu Menyesal
-
23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Diduga Jadi Penyumbang Sampah Laut
-
Mewahnya Hotel Tempat Luna Maya Dan Maxime Gelar Pernikahan di Ubud, Akomodasi Full Sampai 3 Hari