SuaraBali.id - Masyarakat diminta mewaspadai potensi ketinggian gelombang laut yang diperkirakan hingga enam meter di jalur penyeberangan Bali pada 19-21 Juli 2023.
Hal ini berdasarkan imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar.
BMKG memperingatkan adanya kecepatan angin dan gelombang.
“Peningkatan kecepatan angin mendukung peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Bali,” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, Rabu (19/7/2023).
Adapun pada 19-20 Juli 2023 diperkirakan tinggi gelombang laut di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan mencapai hingga empat meter, sedangkan di perairan selatan Bali diperkirakan mencapai enam meter.
Akan tetapi tinggi gelombang laut diperkirakan meningkat pada 20 Juli 2023, pukul 20.00 Wita hingga 21 Juli 2023, pukul 20.00 Wita.
Peningkatan ketinggian gelombang laut itu diperkirakan hingga enam meter dengan kategori “sangat tinggi” di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Bali.
Kecepatan angin di wilayah penyeberangan itu diperkirakan hingga 20 knot atau 37 kilometer per jam yang bertiup dari arah timur-tenggara, sedangkan kecepatan angin di Laut Bali yang berbatasan langsung dengan perairan Kabupaten Buleleng, Bali utara diperkirakan lebih kencang mencapai hingga 30 knot atau sekitar 55,5 kilometer per jam dengan ketinggian gelombang laut diperkirakan hingga 2,5 meter.
Pergerakan angin itu diperkirakan berasal dari Australia atau dikenal angin timuran yang bergerak kostan ke daratan Asia seiring mulai masuknya periode musim kemarau yang diperkirakan puncaknya pada Juli-Agustus 2023 di Bali.
Menurut BMKG, kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Liga 1: Dewa United Bertekad Gagalkan Misi Bangkit Bali United, Mampukah?
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya
-
Koster Minta Tak Masukkan Canang Sari di Penghitungan Inflasi Bali : Itu Niskala
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan