SuaraBali.id - Video seseorang kakek yang mendekati wisatawan mancanegara (wisman) yang sedang berjemur viral di media sosial dan menuai banyak kritikan. Pasalnya, kakek tersebut mengangkat smartphone seolah merekam wisatawan tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi mengatakan tindakan yang dilakukan tersebut akan bisa menyebabkan wisatawan merasa tidak nyaman untuk menikmati destinasi wisata. Pasalnya, jarak kakek dengan wisatawan tersebut terlalu dekat dan seolah-olah sedang merekam.
“Walaupun tidak begitu jelas identitas pelaku, tampak secara umum. Tapi yang kita garis bawahi perilaku dari seseorang yang melakukan video ke wisatawan yang begitu dekat,” katanya Rabu (12/7/2023) malam.
Ia mengatakan, dari video yang beredar kakek yang mendekati wisatawan mancanegara tersebut tanpa seizin yang bersangkutan. Tindakan ini sangat mengganggu kenyamanan pengunjung apalagi bisa mengganggu privasi.
“Itu tidak sebaiknya kita mengambil video tanpa seizin yang bersangkutan. Kalau atas seizin itu lain hal,” ujarnya.
Jika kakek tersebut terbukti merekam wisman tersebut, Kepala Dispar Lombok Tengah ini meminta untuk segera menghapusnya. Karena merekam aktifitas pengunjung tanpa izin, tidak boleh dilakukan.
“Itu kan privasi orang, maka tidak boleh dilakukan. Jadi kalau ada yang mengenal harus men delete video itu,” tambahnya.
Ia mengingatkan kepada semua pelaku wisata maupun masyarakat secara umum agar bisa ikut berpartisipasi dalam memberikan rasa aman kepada para pengunjung baik wisatawan mancanegara maupun domestic. Karena tindakan tersebut akan sangat menentukan citra daerah.
“Berikanlah rasa aman dan nyaman kepada wisatawan dimanapun dia menikmati destinasi wisata kita. Karena ita harus memuliakan pengunjung,” tegasnya.
Ia menegaskan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika masuk menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas nasional.
Maka jika ada tindakan yang melanggar aturan, maka akan sangat berdampak pada citra daerah bahkan negara.
“Itu kan nanti akan merusak citra negara kalau yang terganggu itu wisatawan asing,” tegasnya.
Kejadian tersebut menurut Jayadi, luput dari pengawasan pihak pengelola. Hanya saja para pengunjung diingatkan untuk lebih menghargai privasi wisatawan.
“Privasi wisatawan itu harus kita jaga. Mari kita sama-sama membangun citra daerah yang baik kepada para pengunjung,” tutupnya.
Kontributor : Buniamin
Berita Terkait
-
Bukan Pelawak Tapi Anak Petani, Dono Kasino Indro Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Polisi Pasang Videotron Dan Ajak Keluarga Emil Audero Nobar Piala Dunia 2026
-
Soroti Pernikahan Dini di Lombok, Wamen Veronica Tan Prihatin: Itu Awal Penderitaan Anak
-
Eks Bupati Lombok Tengah Laporkan Perempuan yang Diduga Merusak Mobil
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Jalankan Program BRI Menanam Grow & Green, BRI Salurkan Bibit Pohon di Bandung
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal