Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 17 Juni 2023 | 17:48 WIB
Keadaan di Sirkuit Mandalika. [Suara.com/ Buniamin]

SuaraBali.id - Injourney berencana untuk menghapus event world superbike (WSBK) sebagai gelaran tahunan di Sirkuit Mandalika. Pasalnya, event tersebut menimbulkan kerugian dengan jumlah yang mencapai ratusan miliar.

Gubernur NTB, Dr, Zulkieflimansyah pun menanggapi rencana penghapusan event tersebut.

Ia mengatakan, setiap event yang digelar pasti menimbulkan kerugian. Hanya saja dampak yang ditimbulkan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di NTB selama ini cukup besar dengan adanya event tersebut.

“Karena menurut saya dari awal teman-teman ITDC MGPA meskinya sadar bahwa MXGP juga sama bahwa kalau dilihat event penyelenggaraannya pasti rugi. Tapi keseluruhan dampaknya yang harus dihitung,” katanya.

Baca Juga: Koster Kenalkan Ganjar Pranowo Sebagai Capres di Lapangan Renon

Pernyataan ini menyikapi pernyataan  Holding BUMN pariwisata InJourney berencana menghapus penyelenggaraan World Superbike (WSBK) dari Sirkuit Mandalika karena menyebabkan kerugian hingga Rp100 miliar.

Kerugian terbesar Sirkuit Mandalika berasal dari penyelenggaraan WSBK. Ajang ini juga dinilai tidak menarik bagi investor untuk masuk menjadi sponsor.

Penutupan WSBK ini menurut politisi PKS ini, karena MGPA dan ITDC terkesan tidak ingin memiliki banyak pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Sehingga tidak saja event WSBK, event-event yang di lain di Sirkuit Mandalika ditutup seperti MotoGP.

“Kan ITDC dan MGPA kesannya kalau bisa bukan saja WSBK, tapi MotoGP itu tidak usah biar mereka konsentrasi di Bali saja uang banyak. Kan begitu logikanya,” katanya.

Selama pelaksanaan event sambung Bang Zul sapaan akrabnya, yang paling sibuk untuk mengurus semua kebutuhan adanya pemerintah daerah.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Megawati Sosok Asta Brata Dan Minta Jangan Pensiun

“Dari awal sebenarnya kalau bukan tanggung jawab kami di Pemda itu kita yang sibuk segala macam. Karena mereka itu hari sebelum minus H saja tidak kelihatan gairahnya,” katanya.

Jika semua event besar yang akan digelar tambahnya diserahkan ke daerah maka dia memastikan bisa berjalan dengan sukses.

Salah satu cara untuk memperlihatkan bahwa event internasional berjalan sukses, Pemprov NTB menggelar MXGP.

Tahun ini, MXGP akan digelar sebanyak dua seri di Indonesia yaitu di Sumbawa dan Lombok.

“Coba diserahkan kepada Pemda itu saya yakin mestinya kita bisa. Makanya kita ingin mengadakan MXGP ini untuk membuktikan kita pun bisa,” katanya.

Menurutnya, semua event besar yang baru pertama kali digelar pasti menimbulkan kerugian. Di sirkuit Mandalika, event WSBK baru dua kali digelar.

“Kalau menurut saya ya, karena kita merasakan manfaatnya dari memang dari penentuan event nya awal-awal pasti rugi. Tidak ada event yang diselenggarakan pasti untung,” katanya.

Ia mengharapkan, pemerintah pusat duduk bersama kembali untuk tidak menjadikan event besar yang digelar menjadi beban. Karena dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat yang sangat bagus.

“Kalau bisa duduk kembali jangan jadikan ini kayak beban. Dorongan pak Jokowi dimaknai langkah awal saja sebagai kesempatan untuk ITDC berinteraksi dengan banyak kalangan lain,” katanya.

Kontributor: Buniamin

Load More