Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 16 Juni 2023 | 15:17 WIB
Selat Bali (google)

SuaraBali.id - Gelombang laut di jalur penyeberangan Selat Bali dan Selat Lombok diperkirakan masih tinggi hingga tiga meter, 16-18 Juni 2023.

Hal ini dikemukakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar.

“Waspadai potensi dan tinggi gelombang laut yang dapat mencapai dua meter,  atau lebih,” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, Jumat (16/6/2023).

Adapun kecepatan bisa angin mencapai 40 kilometer per jam, atau 21,5 knot yang bergerak dari timur-tenggara.

Bukan hanya di dua jalur penyebrangan tersebut, jalur penyeberangan menuju Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung yakni di Selat Badung juga perlu diwaspadai akibat potensi gelombang tinggi.

Seperti diketahui, Selat Bali merupakan kawasan strategis penyeberangan Bali-Jawa yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi.

Sedangkan, Selat Lombok adalah jalur penyeberangan yang menghubungkan Pelabuhan Padangai di Karangasem, Bali menuju Pelabuhan Lembar di Lombok, NTB.

Sedangkan wilayah lain yang merupakan jalur kapal nelayan, hingga kapal penumpang dari Pelabuhan Benoa Denpasar menuju Indonesia Timur.

BMKG pun meminta masyarakat di antaranya nelayan hingga pelaku wisata bahari untuk mewaspadai potensi ketinggian gelombang laut tersebut.

Adapun kondisi angin yang berisiko pada keselamatan berlayar adalah perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter dan kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. (ANTARA)

Load More