SuaraBali.id - Mewabahnya virus Rabies di Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT membuat warga resah.
Kepala desa yang dihubungi oleh Digtara.com – jaringan suara.com membenarkan adanya ketakutan warga ini.
“Masyarakat sedikit panik dengan situasi seperti ini, kalau keluar jalan juga selalu hati-hati,” kata Kepala Desa Fenun, Antonius Tefa yang dihubungi Kamis (1/6/2023).
Hal ini lantaran setelah keluarnya keluarnya laporan hasil pengujian laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar yang menyatakan sampel organ anjing yang diperiksa positif rabies.
Meskipun masih beraktivitas seperti biasa namun ketakutan ini tak dapat ditampik.
Jika keluar rumah di malam hari, mereka selalu membawa senjata tajam untuk berjaga-jaga jika mendadak diserang anjing.
Hal ini lantaran sebelumnya masyarakat Desa Fenun belum mengetahui sama sekali tentang rabies.
“Kita tidak tahu sama sekali bahwa ini adalah virus rabies,” ujarnya.
Warga baru mengetahui ini bukan penyakit biasa setelah adannya hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar yang menyatakan sampel organ anjing yang diperiksa positif rabies.
Baca Juga: Hari Ini Pesawat Terbesar di Dunia Akan Mendarat di Bandara Ngurah Rai
Sebelumnya ada warga yang terkena gigitan anjing dan meninggal dunia yakni AB (45) yang tergigit anjing beberapa waktu lalu dan baru sakit sebulan kemudian.
“(tergigit anjing) Itu bulan April,” kata Antonius.
AB digigit anjing dibagian tumit kaki sebelah kanan. Tapi setelah digigit, AB pun merasa biasa saja dan tidak mengetahui jika ada virus.
Virus rabies baru diketahui setelah awal Mei ada beberapa ekor anjing liar yang datang ke Desa Fenun lalu secara sembarang menyerang warga.
Lalu anjing tersebut mati dengan mengeluarkan busa dari mulutnya.
Setidaknya ada lebih dari 5 ekor anjing yang mati mendadak setelah mengigit warga.
Berita Terkait
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Gegara Rokok, Bripda TT Tega Aniaya 2 Siswa SPN Hingga Viral, Kapolda NTT Tak Tinggal Diam
-
PDIP Kupang Kokohkan Akar Budaya, Hasto Kristiyanto: Berpondasi Pemikiran Bung Karno
-
Denpasar dan Nyalanesia Lanjutkan Kerja Sama Pengembangan Literasi hingga Tahun 2030
-
Bali Jadi Tuan Rumah Kompetisi Robotik Internasional untuk Generasi Muda
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran