SuaraBali.id - Duka mendalam dirasakan oleh Ni Nengah Wikarsini (37) yang mengaku melihat jelas tampang para pelaku yang memukul dan menusuk suaminya saat pawai ogoh ogoh melintas di depan Dealer Suzuki Permai Veteran Jalan Veteran, Denpasar, Selasa 22 Maret 2023 sekitar pukul 21.00 WITA.
Akibat insiden ini, suaminya, I Putu Eka Astini alias Tu Pekak (40) meninggal dunia.
Tu Pekak tak dapat diselamatkan nyawanya meski sudah dibawa ke RSUP Prof IGN Ngoerah Denpasar, pada Rabu 23 Maret 2023 dini hari.
Tu Pekak tewas dengan delapan luka tusukan di bagian dada kanan, dada kiri, perut, paha, dan kedua kaki.
Baca Juga: Setelah Nyepi Pantai Kuta Dipadati Pengunjung Saat Matahari Terbenam
Polisi pun membekuk dua pelakunya yakni I Gede Santiana Putra alias De Anggur (30) alias DA dan I Dewa Gede Raka Subawa (23) alias Bem Bem (BB).
Pelaku adalah perantau dari Banjar Gegelang, Desa Antiga, Karangasem, kini ditahan di Polresta Denpasar dan pelaku lain masih dalam penyidikan.
Saat ditemui di rumah duka yang terletak di Jalan Nangka, Gang Kenari VII Nomor 20, Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, pada Kamis 23 Maret 2023 siang, istri korban yakni Ni Nengah Wikarsini masih trauma atas kejadian ini.
Wikarsini pun menceritakan kronologis kejadian mengerikan itu. Awalnya ia beserta suami dan anaknya yang masih balita sedang menonton pawai ogoh-ogoh yang melintas di kawasan Patung Catur Muka, Denpasar, pada Selasa 22 Maret 2023 malam.
Kemudian munculah ogoh-ogoh Desperado yang merupakan hasil kreativitas para pelaku.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Jumat 24 Maret 2023 Untuk Wilayah Bali dan Sekitarnya
Dari sinilah terjadi saling pandang antara dua pelaku dan korban. Kedua pelaku mempelototi korban, tapi korban tidak menghiraukanya.
Kedua pelaku yang diduga dalam kondisi mabuk miras itu terus menatap tajam korban. Tidak mau dirinya terus ditatap, korban datang menghampiri kedua pelaku.
Setelah korban mendekat langsung diserang dengan cara didorong hingga jatuh lalu ditusuk secara brutal.
Karena pelaku berjumlah banyak, korban tak berdaya untuk membela diri hingga jatuh tersungkur. Melihat suaminya tersungkur di tengah kerumunan, sang istri sambil menggendong anak bayinya berlari untuk menolong suaminya.
Setelah berhasil berdiri, korban memegang uluh hati yang sudah berlumuran darah dan dibantu warga menggunakan sepeda motor membawanya ke RSUD Wangaya Denpasar untuk mendapat pertolongan medis.
"Mereka (para pelaku) sangat tidak manusiawi. Mereka tega menikam suami saya di hadapan saya istrinya dan anaknya yang masih berusia dua tahun. Mereka mendorong dan menusuk suami saya hingga jatuh. Saya melihat sendiri, pelaku bukan dua orang atau empat orang saja, tetapi banyak orang," kata Nengah Wikarsini.
Namun selama 1,5 jam berada di RS Wangaya kondisi suaminya terus memburuk. Sehingga Wikarsini menghubungi anggota DPRD Kota Denpasar, I Made Muliawan Arya alias De Gadjah untuk meminta pertolongan.
"Pak De Gadjah langsung menyarankan untuk memindahkan bapak ke RSUP Prof Ngoerah. Kami pun pindah ke sana. Setelah sampai di RS Prof Ngoerah jantung suami saya sudah melemah dan meninggal," ungkap Wikarsini sambil menangis.
Wikarsini mengaku mengenal pelaku DA dan BB yang pernah jadi sopir pribadi Tu Pekak saat bekerja di bidang properti. Tapi sejak enam tahun lalu keduanya sudah berhenti bekerja.
Selama bekerja dengan suaminya, apalagi dengan dirinya, Wikarsini mengatakan dua pelaku tidak pernah ada masalah.
"Dulu dia (DA) dikeroyok sama orang, suami saya yang selamatkan. Selama bekerja dengan suami saya tidak pernah ada masalah. Saya berharap polisi menangkap para pelaku lainnya," ujarnya.
Hingga kemarin siang jenazah korban masih berada di RS Prof Ngoerah. Rencananya, jenazah akan dipulangkan ke Karangasem setelah dilakukan autopsi.
Sementara itu, hingga kini Polresta Denpasar belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut. Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi mengaku belum mendapat data kronologis kasus itu.
"Mohon maaf saya belum dapat datanya. Kita tunggu rilisnya saja ya, biar datanya lengkap," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Sepak Terjang Syakir Sulaiman, Pemain Bali United di Tahun 2017 Kini Jadi Pengedar Narkoba
-
BRI Liga 1: Persib Minta Laga Lawan Bali United Ditunda, Ada Apa?
-
Tegas! Goenawan Mohamad Wanti-wanti Prabowo: Jangan jadikan Bali Seperti Singapura atau Hong Kong!
-
Nikmati Keindahan Bali dengan Makan Malam Bergaya di Taittinger Champagne Dinner
-
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman, Eks Timnas yang Diciduk Gegara Narkoba
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
3 Maskapai Kembali Batalkan Penerbangan Karena Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
-
Jelang Debat Kedua, TGB Sholat Jumat Bersama Zulkieflimansyah, Lawan Kakaknya di Pilgub NTB
-
BKSDA Minta Waspadai Kemunculan Ular Piton di Rumah Warga Saat Musim Hujan
-
Anomali Cuaca Ekstrem di Mataram Bisa Terjadi Sewaktu-waktu, Nelayan Diminta Waspada
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund