SuaraBali.id - Setelah KM Lingkar Petak 89 dikabarkan tenggelam pada Selasa (28/2/2023) lalu, enam orang korban ABK berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Benoa, Denpasar pada Kamis (2/3/2023) sore.
Dari keenam korban itu, satu diantaranya sudah meninggal dunia dan lima lainnya langsung dicarikan pertolongan medis.
Saat tiba, kondisi korban nampak lemas dan satu orang sampai harus dipasangi infus. Satu orang tersebut adalah ABK yang baru ditemukan mengapung pada hari ini sekitar pukul 10.50.
“Satu yang infus itu yang ditemukan terakhir, karena sudah hampir 3 malam 2 hari tidak mendapat pasokan makan minum, termasuk fisiknya kuat. Satu ada cedera kaki, dan empat tadi masih bisa jalan,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada pada Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: 1 dari 10 Korban Hilang KM Linggar Petak 89 Ditemukan Terapung Dan Lemas di Lautan
Menurutnya, KM Lingkar Petak 89 terbalik karena kondisi gelombang di Samudera Hindia.
Empat orang ABK yang ditemukan selamat berada di atas kapal yang terbalik dan nyaris tenggelam. Satu orang yang selamat bernama Olof Luturmas.
Sementara itu, 9 ABK yang belum ditemukan disebut berusha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada bola pelampung di sekitar lapal. Sedangkan sisanya memilih untuk tetap bertahan di kapal.
“Informasi awalnya hanya berpegangan pada bola-bola jaring. Kalau bola itu kan pelampungnya. Tapi melihat ketahanan fisik seseorang dengan kondisi survivor, lebih dari sehari tanpa makan minum pasti tidak kuat berpegangan,” ujarnya.
Darmada juga menyebut kondisi KM Lingkar Petak 89 tidak memiliki alat keselamatan yang memadai dan alat komunikasi. Selain faktor cuaca dan gelombang, hal tersebut menjadi salah satu penghambat salam proses operasi pencarian.
Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Awasi PPLN ke Bali Antisipasi Kasus Flu Burung
Basarnas masih menyiagakan tiga kapal untuk mencari 9 korban yang masih hilang di area Samudera Hindia. Area pencarian juga sudah mulai diperluas sejak hingga 100 mil laut sejak hari ini.
“Area pencarian diperluas sampai kurang lebih 5-100 nautical mile secara persegi dan itu sudah dilakukan tadi. Tapi karena ini informasi dari kapten yang selamat bahwa yang meninggalkan kapal itu hampir semua tidak menggunakan alat keselamatan. Jadi kita masih berspekulasi untuk berupaya mencari korban dalam kondisi selamat,” pungkasnya.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
-
3 Rekomendasi Tempat Melukat di Bali untuk Ketenangan Batin
-
Apa Plus Minus Kuliah di Bali? Tak Hanya Bisa Belajar sambil Wisata, Ini Alasan Orang-orang Tak Pilih Pulau Dewata
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan