Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 25 Januari 2023 | 21:07 WIB
Ilustrasi donasi (Unsplash)

SuaraBali.id - Seorang WNA Australia di Bali, Lachlan Brian Hunt viral setelah mengaku dirampok dan dipukuli sampai babak belur.

Namun ternyata ia malah menggalang dana di situs donasi.

Seperti diberitakan news.com.au, Rabu (25/1/2023) Brian Hunt, bule asal Perth tersebut dirawat di Rumah Sakit BIMC, Kuta, Badung, Bali.

Ia dirawat mulai Kamis (12/1/2023) sekitar pukul 04.30 Wita dan hingga Selasa (17/1).

Baca Juga: Tak Ada Kewajiban Vaksin Covid-19 di Tiongkok, Bali Berhati-hati Sambut Wisman

Brian Hunt, menurut rekannya Jarrad Visser, menyebut tengah menghimpun dana untuk membayar biaya perawatan rumah sakit.

Adapun penghimpunan dana ini dilakukannya melalui platform GoFundMe. Dalam penggalangan dana tersebut telah terkumpul USD 21.868.

Donatur tertinggi di situs tersebut memberikan sumbangan USD 1.000.

Brian Hunt mengaku bahwa dirinya dipukuli secara brutal di Kuta. Ia juga menderita luka yang cukup parah akibat penjambretan.

Polisi mengetahui Hunt babak belur akibat kecelakaan lalu lintas setelah mendapatkan keterangan dari saksi di tempat kejadian perkara (TKP).

Saksi menuturkan bahwa Hunt mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan dalam kondisi mabuk sekitar pukul 04.00 Wita.

"Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap saksi-saksi dan interogasi terhadap WNA atas nama Lachlan Brian Hunt bahwa kasus tersebut bukan merupakan tindak pidana penganiayaan dan perampokan," kata Kombes Satake Bayu, kepala Bidang Hubungan Masyarakat (kabid Humas) Polda Bali, Selasa (24/1/2023).

Diketahui pula sebelumnya, bule Australia ini sempat pergi dari penginapannya di Hotel Masa Inn Bali, Jalan Poppies Lane 1 Nomor 27, Kuta lalu menuju klub disko Engine Room Bali Super Club bersama temannya dan berada di sana untuk minum .

Kepada polisi, bule ini mengaku tak tahu siapa yang membuat dirinya viral.

"Dalam tiga hari kemudian ia diberitahu oleh teman ibunya melalui messenger terkait ia viral di media sosial," jelasnya.

Load More