Tradisi ini erat kaitannya dengan ritual keagamaan yang dipercaya oleh masyarakat Bali sebagai wujud nyata dari pengabdian kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
Tradisi Ngurek merupakan tradisi yang sangat ekstrem untuk dilakukan. Seseorang yang menjalani ritual ini akan menyakiti dirinya sendiri dengan cara menusuk diri sendiri menggunakan keris.
Namun, seseorang yang melakukannya tidak dalam keadaan sadar (kerasukan), karena itu mereka tidak merasa kesakitan.
Ngurek sendiri berasal dari kata "Urek" yang berarti melobangi atau menusuk. Maka dari itu, implementasi yang dilakukan dalam ritual adalah dengan menusuk diri.
Uniknya, prosesi tersebut dilaksanakan di Pura Agung Petilan, yang berasal dari kata Petilaan yang berarti tempat berkumpul.
“Sekarang ini adalah prosesi kegembiraan pengrebongan ini. Ini suatu konsep diadakan di petilaan, pura petilan yang artinya tempat bertemu,” tuturnya.
Prosesi yang khas yang dilakukan pada Minggu (22/1) adalah Tabuh Rah (Sabung Ayam). Pasca persembahyangan yang dilaksanakan dari pagi hingga sekitar jam 2 siang, prosesi Tabuh Rah ini meliputi tahapan nyanjan dan ngider bhuana atau memutari Pura berlawanan arah jarum jam.
Prosesi tabuh rah juga akan menjadi makna dari kebaikan, keburukan, kesedihan. Secara keseluruhan, prosesi ngerebong dimaknai sebagai penyucian dan pembersihan alam semesta atau yang disebut juga proses Penyudamala.
“Secara spirit ini, prosesi ngerebong merupakan prosesi di mana adanya laku ataupun adanya suatu proses, ritual, bentuk penyucian alam dengan di sana ada penyatuan pertiwi akasa. Akan ada simbolik di sana, semua itu adalah penyudamala. Artinya penyucian alam semesta, bukan hanya di Kesiman saja,” ujar Wisna.
Baca Juga: Hari Ini, Wisatawan China Akan Kembali Datang ke Bali Dengan Penerbangan Langsung
Prosesi puncak Pengerebongan diikuti oleh masyarakat Desa Adat Kesiman yang terbagi dalam 32 Banjar Adat. Dengan jalan WR Supratman yang ditutup, banyak juga masyarakat yang memadati jalan raya tersebut.
Berita Terkait
-
10 Tempat Bukber Paling Hits di Bali: Dari Pantai Jimbaran Hingga Warung Legendaris
-
Rekor Pertemuan Svay Rieng Lawan Klub Indonesia, Pernah Permalukan Bali United
-
Resep Es Kuwut Bali Spesial, Takjil Segar dan Istimewa untuk Ramadan 2025
-
Solid! Stefano Cugurra Dukung Persis Solo Tetap Bertahan di BRI Liga 1
-
Marak Terjadi di Bali Padahal Dilarang, Apa Itu Praktik Nominee?
Tag
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Catatkan Rekor MURI, Ini Cerita Buka Puasa Bersama Terpanjang di Solo
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
Terkini
-
Kapolres Ngada Jadi Tersangka, Posisinya Digantikan Kapolres Nagekeo
-
MinyaKita NTB Diduga Kurang Takaran: Polisi Bergerak
-
Jadwal Imsakiyah 14 Ramadan 1446 H Untuk Denpasar, Jumat 14 Maret 2025
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Shalat Tarawih Ala Masjidil Haram di Islamic Centre NTB, Ini Jadwal Para Imam Timur Tengah