SuaraBali.id - Pencarian WNA yang hilang setelah terseret ombak di Diamond Beach, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan.
Keberadaan WNA tersebut belum menampakkan tanda-tanda dan masih nihil.
Tim SAR pun meneruskan pencarian satu hingga dua hari ke depan untuk menemukan dua warga negara asing (WNA) tersebut.
Saat ini, pencarian dua WNA asal Jerman dan Austria itu telah masuk hari ketujuh.
“Kami selaku SAR mission coordinator memiliki kewenangan untuk menghentikan dan memperpanjang operasi (pencarian) ini, tentunya dengan suatu pertimbangan-pertimbangan yang melihat situasi di lapangan. Kami akan memperpanjang operasi SAR ini dan menoleransi satu hingga dua hari ke depan,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada, Senin (9/1/2023).
Namun demikian, Basarnas Bali menggaris bahwahi bahwa sekalipun nantinya dihentikan, pencarian dapat terus berlanjut bilamana ada laporan masyarakat atau tanda-tanda keberadaan korban.
“Setelah kami hentikan ada laporan, ada tanda-tanda terdapat korban sesuai laporan masyarakat, kami akan aktifkan kembali operasi ini,” katanya.
Adapun dua WNA tersebut berinisial YC dan MM dilaporkan hilang terseret ombak di Diamond Beach, Nusa Penida, Ahad (3/1) 2023.
Upaya pencarian pun langsung dilakukan oleh tim SAR gabungan sampai Minggu (8/1/2023).
Baca Juga: Kronologi Dosen Mesum Lecehkan Anak di Bawah Umur di Bandara Ngurah Rai Bali
“Kami telah mencari di dua sisi, baik lewat laut maupun lewat darat. Pencarian lewat laut pada hari ketujuh ini kami optimalkan sampai timur Nusa Penida. Area pencarian kami perlebar, tetapi hasilnya masih nihil,” katanya.
Tim SAR pada Minggu (8/1) juga menyisir wilayah perairan mengikuti pergerakan arus menuju ke selatan sampai Manta Point dan Crystal Bay.
Manta Point merupakan titik penyelaman untuk melihat Manta Ray/Ikan Pari Manta yang merupakan salah satu atraksi yang cukup populer di Nusa Penida.
Crystal Bay juga merupakan salah satu destinasi wisata air yang populer di Nusa Penida, Klungkung.
Pencarian ini terkendala cuaca buruk, khususnya gelombang laut yang tingginya dapat mencapai 2,5 meter sampai dengan 4 meter.
“Kami berupaya semaksimal mungkin menyisir bibir pantai dan atas-atas tebing, karena (dari ketinggian) kami bisa melihat (kemungkinan) korban mengambang atau mengapung di laut,” katanya.
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu