SuaraBali.id - Hujan disertai angin kencang melanda Kota Denpasar dan sekitarnya sepanjang Kamis (22/12/2022) kemarin.
Cuaca buruk yang berlangsung sepanjang hari hingga malam itu terpantau menimbulkan hujan yang cukup deras dan reda setelah beberapa saat namun kembali hujan disertai angin kencang.
Menurut pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III, angin kencang yang terjadi di Bali selatan kemarin sudah termasuk kategori ekstrim.
Hal tersebut dikarenakan kecepatan angin yang tercatat kemarin mencapai 35 knot, melebihi batas normal 25 knot.
Sementara itu, curah hujan di Bali saat ini masih termasuk dalam kategori ringan hingga lebat.
“Fenomena angin kencang yang terjadi 2 hari terakhir ini sudah masuk dalam kategori ekstrem karena berdasarkan hasil observasi BMKG kecepatan angin maksimum di wilayah Bali bagian selatan mencapai 35 knot,” ujar Tirtha Wijaya, Sub koordinator Bidang Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah III Bali.
Menurut Tirtha, cuaca ekstrem ini dikarenakan Bali sudah memasuki musim penghujan. Selain itu, angin kencang yang juga terjadi dikarenakan daerah pertemuan angin yang terjadi di wilayah Bali.
“Kondisi cuaca ekstrem beberapa hari ini diakibatkan selain karena Bali sudah memasuki musim hujan, juga dipengaruhi oleh terbentuknya daerah pertemuan angin di sekitar wilayah Bali,” kata Tirtha.
Kondisi cuaca ekstrem hujan disertai angin dan petir ini diprediksi masih akan terjadi sampai tiga hari ke depan.
Masyarakat diimbau agar mewaspadai potensi bencana yang terjadi akibat cuaca ekstrem ini seperti banjir, pohon tumbang, tanah longsor.
Selain itu, gelombang tinggi di perairan utara dan selatan Bali juga disebut mencapai ketinggian 2 meter. Selain mengimbau masyarakat pesisir untuk waspada, Tirtha juga menyarankan agar nelayan dan pelaku wisata bahari agar tidak melaut.
“Dalam kondisi gelombang laut seperti saat ini, kami tidak menyarankan untuk melakukan kegiatan melaut/wisata bahari karena beresiko tinggi,” pungkas Tirtha.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Viral Fenomena Alam bak 'Awan Kinton' Jatuh, Begini Penjelasan BMKG
-
Awas Kehujanan! BMKG Prediksi Hujan di Seluruh Jakarta Sabtu Malam
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan