Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 08 Desember 2022 | 19:22 WIB
Amaq Sibawih saat berada di lahannya di kawasan Sirkuit Mandalika, Selasa (15/2/2022). [Foto : Suara.com/Lalu Muhammad Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Sejumlah warga yang mengklaim lahan miliknya di kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pemagaran dan penanaman pohon pisang hingga ubi jalar.

Hal ini bentuk kekecewaan masyarakat terkait jadwal penyandingan data dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola KEK Mandalika.

Juru Bicara Aliansi Pejuang KEK Mandalika, M Samsul Qomar mengatakan sejak kemarin warga memagari lahan dan mulai menanam pisang.

Aksi ini akibat  belum jelasnya jadwal sanding data antara pihak ITDC dan masyarakat pemilik lahan yang diinsiasi oleh pemerintah NTB.

Baca Juga: NTB Kirimkan Sate Rembiga Hingga Ayam Taliwang Untuk Korban Gempa Cianjur

"Maka warga kembali menanami dan memagari tanah mereka untuk Memenuhi kebutuhan sehari hari. Ada yang menanam pisang, singkong, dan ubi jalar. Kebetulan masih musim hujan jadi waktu yang tepat untuk bercocok tanam karena mereka masih menguasai semua lahan mereka masih menempati lahannya bahkan sebagai tempat tinggal", kata Qomar kepada Suara.com, Kamis (8/12/2022).

Ia melanjutkan, warga yang mulai menaman singkong, yakni Sibawaih dan Amaq Bengkok mulai menanam singkong dan ubi jalar dikawasan Sirkuit Mandalika. 

"Warga yang lain di dalam kawasan sirkuit juga menanam", tambahnya.

Lain halnya dengan Menar, Amaq Layar dan Mangim juga tetap beraktifitas di lahan milik mereka di wilayah ujung Desa Kuta tepat sebelah selatan Sirkuit Mandalika.

Pihaknya juga masih menunggu jadwal yang kata paling lambat minggu kedua bulan januari 2023 mendatang. 

Baca Juga: Pemerhati Anjing Laporkan Aktivis Lainnya Karena Unggahan di Facebook

"Jadi semua lahan masih di kuasai pemilik masih ditanami dan ada aktiVitas di sana. Ini juga yang membuat kita tidak menggugat karena akan menjadi aneh kita menggugat lahan sendiri yang kita tempati malah kalau mau silahkan pengembang yang menggugat kami dan kami siap hadapi sampai mana pun,” tegasnya. 

Sementara itu, General Manager ITDC, Bram membantah adanya pemagaran atau penaman pisang maupun ubi di kawasan Sirkuit Mandalika.

"Tidak ada kejadian seperti yang disebutkan,” tegasnya.

Ia juga tidak menjelaskan secara detail jadwal sanding data antara ITDC dan masyarakat. Sebab jadwal dikeluarkan oleh pemerintah provinsi.

"Yang mengkoordinir dan mengeluarkan jadwal adalah Pemprov.  Sedang dalam pembicaraan", pungkasnya.

Kontributor: Toni Hermawan

Load More