SuaraBali.id - Kasus anjing Rabies di Bali masih jadi perhatian. Tak jarang kasus gigitan anjing rabies membuat korban meninggal dunia.
Terkait penanganan kasus anjing rabies ini, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada menyebut penanganannya akan menggunakan skema penanganan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Kondisinya kita sudah punya skenario seperti penanganan PMK, yaitu vaksinasi yang kita akan laksanakan dengan menyisir dari kabupaten zona merah," kata Wayan Sunada, Jumat (3/12/2022).
Ada zona merah di Bali yang jadi perhatian. Yang pertama adalah di Buleleng kemudian Jembrana, Karangasem, dan Bangli.
Baca Juga: Bengkel di Gianyar Ubah Revo Jadi Motor Listrik Dengan Rp 18 Juta
Sehingga upaya vaksinasi akan diprioritaskan di empat kabupaten tersebut.
Sebelumnya, saat kasus PMK merebak di Indonesia termasuk Bali, pihaknya mengambil kebijakan yang sama seperti vaksinasi, juga dibarengi pembatasan keluar masuk sapi maupun babi, dan eliminasi.
Akan tetapi untuk kasus rabies Sunada menyebut Pemprov Bali akan mengutamakan pelaksanaan vaksinasi.
Untuk itu juga telah dibangun posko rabies di masing-masing kabupaten, Tim Siaga Rabies (Tisira), dan E-Tim yang terdiri dari kepala desa, babinsa, yowana atau kelompok pemuda, dan bidan desa untuk proses vaksinasi.
Bali saat ini mempunyai stok vaksin sebanyak 78 ribu dosis, ditambah bantuan dari pemerintah pusat sebanyak 200 ribu dosis.
"Itu (stok vaksin rabies) cukup, di masing-masing kabupaten vaksinnya ada dan di posko provinsi yang siap 10 ribu dosis. Jadi kabupaten-kabupaten yang kekurangan vaksin agar diambil di provinsi, biar dihabiskan dulu yang ada," kata Sunada kepada media.
Untuk jumlah korban, Kadistan Pangan Bali itu menyebut jumlahnya mencapai lebih dari 600 orang, dengan korban anjing rabies terbanyak di Kabupaten Buleleng.
Sementara hingga saat ini untuk populasi anjing yang terdata di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali adalah 632.866, dengan terbanyak berada di Kabupaten Buleleng 93.337 ekor, disusul Kota Denpasar 89.796 ekor, dan terendah Kabupaten Klungkung 18.338 ekor yang terdata. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Teknologi Canggih di Bengkel Pesawat Terbaru Bandara Ngurah Rai, Bisa Perbaiki 6 Pesawat Sekaligus
-
Bek Bali United: Latihan Bersama Shin Tae-yong Sulit, tapi...
-
Timnas Indonesia Hadapi Tim Asuhan Pelatih Brasil Sebelum Terjun di Piala AFF 2024
-
Intip 7 Potret Memukau Luna Bijl Liburan di Bali Bareng Maarten Paes: Aura Supermodel Nggak Ada Obat!
-
Ronaldo Tiba di Bali, Bertemu Timnas Indonesia
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Motor Raib Saat Nyoblos di Kuta Ternyata Salah Ambil Punya Orang Lain
-
Ganjar Pranowo Muncul, Tanggapi Kekalahan PDIP di Jawa Tengah Sebut Biasa Saja
-
Awas Demam Berdarah, Dinkes Bali Sikapi Mulainya Musim Hujan
-
Gelombang Laut di Perairan Bali Bisa Setinggi 2,5 Meter, Kapal Feri Diminta Waspada
-
Rencana Koster Setelah Mengunci Kemenangan di Pilgub Bali 2024 Nanti