Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 03 Desember 2022 | 07:30 WIB
Motor Revo yang dikonversi ke mesin listrik di Gianyar, Bali. [Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Kendaraan listrik kini semakin menjadi tren di Indonesia. Di Bali sudah stasiun pengisian daya listrik atau SPKLU juga sudah tersebar di beberapa tempat.

Hal ini membuat masa depan kendaraan listrik sudah di depan mata menggantikan kendaraan fosil atau dari BBM.

Sebuah bengkel yang terletak di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali mengambil peluang konversi motor minyak menjadi listrik.

Bengkel ini bernama Volto. Hingga saat ini, bengkel Volto sudah mengubah 7 motor BBM ke motor listrik.

Baca Juga: Anggota Kowad Diperkosa Oknum Paspampres Saat Tak Enak Badan

Mekanik bengkel Volto, Putu Indi Kurniawan, kehadiran Volto ini memiliki konsep menjaga lingkungan dari polusi yang selama ini dihasilkan dari kendaraan BBM dengan cara menghilangkan emisi. 

“Konsep kami recycle. Jadi tidak menambah kemacetan di Bali. Justru mengubah motor yang tadinya minyak ke listrik,” tutur Putu Indi sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Bengkel ini pun sudah berhasil mengubah motor fosil menjadi motor listrik.  Diantaranya, Honda Revo bermesin 4 tak dan Yamaha matic 2 tak. 

“Ada perangkat mesin bensin yang kami lepas diganti dengan mesin listrik,” jelasnya.

Menurutny proses penggantian mesin BBM ke Listrik ini hanya memerlukan waktu beberapa jam.

Baca Juga: Kronologi Oknum Paspampres Pengamanan KTT G20 Rudapaksa Anggota Kowad di Bali

“Yang lama itu membuat dudukannya. Rangkanya tetap. Hanya nomor mesin yang berubah,” jelas dia.

Bukan hanya perubahan mesin, bengkel Volto ikut membantu konsumen mengubah STNK.

“Kalau konversi Revo, biayanya Rp 18 juta sudah pasang listrik. Kami juga bantu mengubah STNK, jadi dapat plat warna biru,” jelas dia.

Menurutnya untuk motor Revo, tetap berisi injakan gigi.

“Bedanya tidak ada suara. Gigi ini kalau nanjak tetap pakai satu. Sama seperti manual, cuma dia listrik,” ungkapnya.

Untuk pengubahan motor besar, biayanya mencapai Rp 45 juta dan motor matic dengan biaya Rp 30 juta.

Dia mengakui harga konversi masih tinggi, mengingat harga pokok baterai saja mencapai Rp10 juta. 

“Tapi lihat manfaat jangka panjang. Listrik hemat Rp 2.500 bisa tempuh puluhan kilo, tidak perlu ganti oli dan nyamsat cuma puluhan ribu,” jelasnya.

Load More