SuaraBali.id - Kendaraan listrik kini semakin menjadi tren di Indonesia. Di Bali sudah stasiun pengisian daya listrik atau SPKLU juga sudah tersebar di beberapa tempat.
Hal ini membuat masa depan kendaraan listrik sudah di depan mata menggantikan kendaraan fosil atau dari BBM.
Sebuah bengkel yang terletak di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali mengambil peluang konversi motor minyak menjadi listrik.
Bengkel ini bernama Volto. Hingga saat ini, bengkel Volto sudah mengubah 7 motor BBM ke motor listrik.
Baca Juga: Anggota Kowad Diperkosa Oknum Paspampres Saat Tak Enak Badan
Mekanik bengkel Volto, Putu Indi Kurniawan, kehadiran Volto ini memiliki konsep menjaga lingkungan dari polusi yang selama ini dihasilkan dari kendaraan BBM dengan cara menghilangkan emisi.
“Konsep kami recycle. Jadi tidak menambah kemacetan di Bali. Justru mengubah motor yang tadinya minyak ke listrik,” tutur Putu Indi sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Bengkel ini pun sudah berhasil mengubah motor fosil menjadi motor listrik. Diantaranya, Honda Revo bermesin 4 tak dan Yamaha matic 2 tak.
“Ada perangkat mesin bensin yang kami lepas diganti dengan mesin listrik,” jelasnya.
Menurutny proses penggantian mesin BBM ke Listrik ini hanya memerlukan waktu beberapa jam.
Baca Juga: Kronologi Oknum Paspampres Pengamanan KTT G20 Rudapaksa Anggota Kowad di Bali
“Yang lama itu membuat dudukannya. Rangkanya tetap. Hanya nomor mesin yang berubah,” jelas dia.
Bukan hanya perubahan mesin, bengkel Volto ikut membantu konsumen mengubah STNK.
“Kalau konversi Revo, biayanya Rp 18 juta sudah pasang listrik. Kami juga bantu mengubah STNK, jadi dapat plat warna biru,” jelas dia.
Menurutnya untuk motor Revo, tetap berisi injakan gigi.
“Bedanya tidak ada suara. Gigi ini kalau nanjak tetap pakai satu. Sama seperti manual, cuma dia listrik,” ungkapnya.
Untuk pengubahan motor besar, biayanya mencapai Rp 45 juta dan motor matic dengan biaya Rp 30 juta.
Dia mengakui harga konversi masih tinggi, mengingat harga pokok baterai saja mencapai Rp10 juta.
“Tapi lihat manfaat jangka panjang. Listrik hemat Rp 2.500 bisa tempuh puluhan kilo, tidak perlu ganti oli dan nyamsat cuma puluhan ribu,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Teknologi Canggih di Bengkel Pesawat Terbaru Bandara Ngurah Rai, Bisa Perbaiki 6 Pesawat Sekaligus
-
Honda Luncurkan Activa e dan QC1, Begini Spesifikasinya
-
Bek Bali United: Latihan Bersama Shin Tae-yong Sulit, tapi...
-
Timnas Indonesia Hadapi Tim Asuhan Pelatih Brasil Sebelum Terjun di Piala AFF 2024
-
Intip 7 Potret Memukau Luna Bijl Liburan di Bali Bareng Maarten Paes: Aura Supermodel Nggak Ada Obat!
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Motor Raib Saat Nyoblos di Kuta Ternyata Salah Ambil Punya Orang Lain
-
Ganjar Pranowo Muncul, Tanggapi Kekalahan PDIP di Jawa Tengah Sebut Biasa Saja
-
Awas Demam Berdarah, Dinkes Bali Sikapi Mulainya Musim Hujan
-
Gelombang Laut di Perairan Bali Bisa Setinggi 2,5 Meter, Kapal Feri Diminta Waspada
-
Rencana Koster Setelah Mengunci Kemenangan di Pilgub Bali 2024 Nanti