SuaraBali.id - Gubernur Bali Wayan Koster merupakan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat. Ia pun menceritakan momen perkuiliahannya di masa lalu saat mengisi kuliah umum.
Menurutnya cara pandangnya dalam membangun Bali saat ini dipengaruhi ilmunya selama menempuh pendidikkan di ITB.
"Saya di Jurusan Matematika ITB, dunianya banyak olah pikir, tidak ada hari tanpa kalkulus. Karena ini matematika, ini memberikan suatu aspek cara berpikir kritis, analitis, dan sistematis struktur logika berpikirnya, sehingga ini sangat membantu dalam memecahkan masalah dan berkomunikasi," Katanya Rabu (30/11/2022).
Menurutnya, kontribusi sains (matematika) dan pengaruhnya pada cara pandang kebijakan publik di era 4.0 yang disiarkan daring dan langsung
Menurutnya juga sejumlah kebijakan sejak dirinya masuk ke dunia politik turut didasari pengalamannya selama perkuliahan.
Salah satunya ketika Koster menjabat sebagai anggota DPR RI yang berhasil meloloskan 14 undang-undang, di mana satu di antaranya mengenai tunjangan guru besar dengan total tiga kali tunjangan dari gaji pokok.
"Jadi guru besar itu dapat tiga kali tunjangan dari gaji pokok, itu saya terinspirasi dari guru besar ITB yang pensiun hanya dapat uang Rp2,5 juta dan tidak punya rumah, saya harus memikirkan itu agar guru besar punya harkat martabat dan bisa bertahan," ujarnya.
Ia lalu kembali bercerita bahwa pengalaman organisasinya sebagai dasar dan melebihi kemampuan akademis dalam membangun Bali.
Ketika diberi kepercayaan menjadi Gubernur Bali, ia pun memahami Bali secara utuh, untuk membangun maka ia mencari tahu lebih dahulu masalah pada alam, manusia dan kebudayaan Bali.
Baca Juga: Lama 'Dicuekin', Ilija Spasojevic Akhirnya Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia
"Alam Bali dianugerahi suatu warisan sumber daya luar biasa, tapi ada masalah, kalau pertanian itu sekarang alih fungsi lahan yang tinggi, subak menurun jumlahnya, masalah air untuk kehidupan dan air untuk pertanian, serta Bali saat ini mengalami masalah lingkungan," kata dia.
Kata dia, dalam merumuskan visi misi untuk pembangunan Bali itu, dibutuhkan ketajaman seperti yang dia dapat semasa berkuliah di ITB untuk memahami masalah, dan hal tersebut dibangun sesuai karakter dan potensi yang ada di Bali. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Alfeandra Dewangga ke Bali United? Bojan Hodak Ungkap Hal Mengejutkan
-
Bintang Film Dewasa Bonnie Blue Ditangkap di Bali, 19 Kostum Tematik Disita
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
-
Jaring Talenta Pesepak Bola U-17, Trofi Soekarno Cup Berlapis Emas, Ini Maknanya
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun
-
Ini 13 Restoran Langgar Aturan di Sawah Terindah Bali