SuaraBali.id - Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo menyampaikan permohonan maaf kepada penyidik yang terkena imbas dari kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Permohonan maaf ini disampaikan Ferdy Sambo saat menanggapi kesaksikan sejumlah penyidik yang menangani kasus pembunuhan Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2022).
Dalam kesaksian sejumlah saksi seperti Mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit sempat bertanya ke Ferdy Sambo mengapa mereka dikorbankan.
AKBP Ridwan Soplanit sempat mengalami penempatan khusus (patsus) selama 30 hari akibat ketidakprofesionalan menangani tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir Yosua di Duren Tiga.
Baca Juga: Ayah Brigadir J Marah Sama Orang Ini: Baru Ini Ada Seseorang Bisa Fitnah Orang Meninggal
Gara-gara hal ini, AKBP Ridwan Soplanit dijatuhi sanksi demosi selama 8 tahun. Ini membuat kariernya sebagai perwira terhambat.
"Sebelum beralih ke yang lain mungkin saya diberi kesempatan ke senior saya Pak Sambo, Pertanayan saya ke Pak Sambo kenapa kami harus dikorbankan?" kata Ridwan saat persidangan.
Ferdy Sambo menanggapi pertanyaan para juniornya itu.
"Terkait dengan pernyataan kenapa saya harus mengorbankan para penyidik saya. Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada adik-adik saya karena saya sudah memberikan keterangtan tidak benar di awal," ujar Sambo.
Menurut Sambo saat dirinya menjalani sidang kode etik sudah menyampaikan ke pemeriksa bahwa para penyidik dan adik-adiknya itu tidak bersalah. Namun apa lacur, mereka tetap menjalani sidang kode etik dan mendapat hukuman.
"Pada sidang kode etik di semua proses pemeriksaan saya sudah sampaikan adik-adik ini ga salah, saya yang salah tapi mereka juga harus dihukum karena dianggap tahu peristiwa ini. Jadi sekali lagi saya atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada adik-adik saya sehingga harus terhambat. Saya sangat menyesal jadi sekali lagi saya mohon maaf," papar Sambo.
"Saya sudah sampaikan ini di depan komisi kode etik mereka tidak salah, secara psikologis tertekan dalam proses penyampaian saya. Saya akan bertanggung jawab saya sudah sampaikan tapi mereka tetap diproses mutasi dan demosi. sehingga saya setiap berhubungan dengan penyidik dan adik-adik saya saya pasti akan merasa goyang dan bersalah. Saya sekali lagi memohon maaf kepada adik-adik saya," ujar Sambo sambil menahan tangis.
Senada, Putri Candrawathi juga meminta maaf kepada personel Polri yang terkena imbas dari kasus tersebut.
"Saya dan keluarga mohon maaf kepada bapak-bapak anggota Polri yang hadir hari ini sebagai saksi sehingga harus melewati semua ini harus mengalami hambatan dalam berkarier dan juga mendapatkan penempatan khusus sekali lagi saya dan keluarga mohon maaf," ujar Putri.
Berita Terkait
-
Kabar Tibrata Putra dan Trisha Eungelica Anak Ferdy Sambo Sekarang, Ada yang Jadi Dokter Muda
-
7 Potret Terbaru Trisha Eungelica, Putri Ferdy Sambo Jadi Calon Dokter Muda
-
Putri Candrawathi Ungkap Kronologi Diperkosa dan Diancam Brigadir J di Magelang: Kalau Ngomong, Suamimu...
-
Beda Blunder Erina Gudono vs Ferdy Sambo Jadi Sorotan: Lebih Dahsyat...
-
Jejak Karier Brigjen Hendra Kurniawan, Eks Anak Buah Ferdy Sambo yang Telah Bebas
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
Terkini
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip
-
Mayat Bersimbah Darah Dengan Leher Tergorok di Taman Pancing Diduga Korban Pembunuhan
-
TPA Sarbagita Bali Rawan Longsor Saat Hujan, DLHK Kerahkan Alat Berat
-
El Nino Picu Gelombang Tinggi di Bali, BMKG Beri Peringatan Dini Pelayaran