SuaraBali.id - Pengacara yang juga aktivis asal Bali, Wayan Suardana alias Gendo mengkritik kebijakan soal Sekolah Bali Mandara. Kritiknya ini disampaikan melalui media sosial Instagram @gendovara Rabu (23/11/2022).
Pada unggahan instagramnya, Gendo menulis bahwa dirinya salah satu orang yang setuju dengan gagasan Sekolah Bali Mandara selain masalah seragam. Menurutnya SMA Bali Mandara merupakan wujud nyata pelaksanaan kewajiban negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi secercah harapan bagi warga yang lemah akses untuk setara.
“Sayang dia “dibunuh” dan “mati muda”, entah karena apa (emoticon sedih),” tulis Gendo.
Gendo menuturkan bahwa dukungannya terhadap Sekolah Bali Mandara bukan tentang siapa penggagasnya. Tapi karena sekolah tersebut dianggap sebagai sebuah gagasan yang baik untuk anak bangsa.
Baca Juga: Ubud Geger, Dikira Manekin di Sungai Ternyata Jasad Seorang Kakek
“Sayang gagasan itu mati muda di tangan politisi,” terangnya.
Seperti diketahui, Sekolah Bali Mandara didirikan oleh Gubernur Bali sebelum Wayan Koster yaitu Made Mangku Pastika. Sekolah tersebut awalnya dibangun berbasis asrama dan diisi oleh siswa berprestasi dari kalangan warga yang kurang mampu.
Gendo memandang bahwa dihentikannya sekolah berasrama model Sekolah Bali Mandara oleh bukan sekadar mematikan gagasan, tapi juga masa depan generasi bangsa yang layak mengenyam pendidikan tapi “salah tempat lahir”.
“Ya mereka lahir di negara yang politisinya bukan bertempur tentang gagasan tapi bertempur tentang citra politik dan berebut “legacy” (warisan, red) demi ego politiknya,” pungkas Gendo.
SMA Bali Mandara maupun SMK Bali Mandara awalnya adalah sekolah berbasis asrama yang ada di Buleleng, dan diperuntukkan bagi siswa miskin. Program yang dimulai sejak tahun 2011 ini merupakan kerja sama antara Pemprov Bali dengan Sampoerna Foundation.
Baca Juga: 17 Tahun Jualan Bendera Piala Dunia di Bali, Pak Jebrag Merasa Sekarang Ada yang Beda
Akan tetapi setelah Yayasan Sampoerna tidak memberikan dana lagi, seluruh pembiayaan ditanggung Pemprov Bali.
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bukan TikTok-Instagram! Ini Media Sosial Paling Disukai Orang Indonesia Tahun 2025
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
-
Bali United Incar 4 Pemain Timnas Indonesia yang Segera Habis Kontrak di Klub Luar Negeri
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Suryani, Simbol Kartini Masa Kini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem