Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 12 November 2022 | 17:43 WIB
Bus listrik antarjemput delegasi G20 saat melaksanakan uji coba di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (2/11/2022). [ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari]

SuaraBali.id - Salah satu yang menjadi perhatian di KTT G20 Bali adalah keberadaan bus listrik. Bus listrik DAMRI berwarna merah ini saat ini banyak lalu lalang di sekitar Nusa Dua, Bali.

Ternyata pengemudinya pun berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

Seorang diantaranya bernama M. Soleh yang berasal dari Jakarta. Ia mengatakan pihak perusahaan memilih sumber daya pengemudi terbaik dari masing-masing daerah, yang dilakukan melalui seleksi.

"Kami melalui seleksi, lalu mengikuti diklat. Kami berasal dari banyak daerah, ditarik ke Bali," kata Soleh kepada ANTARA di Bali, Sabtu (12/11/2022).

Baca Juga: Sidang Ferdy Sambo Cs Ditunda Dengan Alasan Jaga Kondusivitas KTT G20 di Bali

Ia mengatakan bahwa seleksi tersebut lebih mengutamakan kemampuan mengemudikan bus listrik dan sikap si pengemudi itu sendiri.

Soleh yang asal Jakarta itu menyampaikan bahwa dirinya sudah berada di Bali sejak tanggal 25 Oktober 2022.

Ia pun sudah mempelajari dan menghapal rute bus listrik yang akan dioperasionalkan nya.

Soleh lalu mengajarkan rute bus kepada pengemudi lain yang tiba di Bali setelahnya.

"Ini saya lagi mengajak rekan pengemudi untuk belajar rute, supaya hapal. Semua pengemudi ini kesulitan awalnya tidak hapal rute dan jalan," jelasnya.

Baca Juga: Dua WN China Diduga Akan Gelar Demo Tolak KTT G20 di Bali Langsung Ditindak

Bus listrik Damri yang diproduksi oleh PT. Industri Kereta Api (INKA), dapat menempuh jarak sekitar 160 km dalam kondisi baterai penuh, sebelum harus kembali ke pangkalan untuk melakukan pengecasan.

"Untuk pengecasan biasanya satu jam saja sudah bisa beroperasi kembali," tuturnya.

Soleh mengatakan bus listrik Damri beroperasi hingga KTT G20 berakhir. Khusus tanggal 15-17 November 2022. Operasional bus pada pukul 06.00-08.00 WITA, akan langsung menuju titik-titik penting KTT G20.

"Pada tanggal 15-17 November 2022, bus akan melakukan pelayanan normal setelah jam 08.00 WITA pagi," ucap dia.

Pengemudi bus listrik Damri lainnya bernama Alip menyampaikan cara terbaik menghapal rute jalan adalah ikut dengan mengemudikan bus sendiri, namun tetap dipantau oleh pengemudi yang sudah hapal rute.

"Kalau kita tidak bawa (mengemudi) sendiri, sulit hapal. Kalau bawa sendiri bisa lebih cepat," jelas Alip yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan pantauan ANTARA, para pengemudi bus listrik Damri di kawasan Nusa Dua, Bali, sangat ramah terhadap penumpang.

Mereka juga mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kendaraan yang dioperasionalkan nya.

Bus listrik Damri dapat digunakan delegasi G20, peserta G20, hingga masyarakat umum secara gratis sesuai rute.

Salah satu masyarakat pengguna bus listrik Damri bernama Jimmy mengaku sangat terbantu dengan keberadaan bus listrik tersebut.

 Sehingga dia bisa menuju tempat penjualan cenderamata dan hotel dengan mudah.

"Harapan saya bus listriknya jangan cuma sampai KTT G20 berakhir, tapi berlanjut terus untuk di Bali, dan bisa juga di kawasan wisata lain," kata dia.

Bus listrik Damri sendiri beroperasi di kawasan Nusa Dua sejak pukul 06.00-20.00 WITA, namun bergantung juga dengan penyelenggaraan KTT G20 yang dinamis.

Penumpang bisa menunggu kedatangan bus listrik Damri di lobi hotel yang terdaftar dalam rute, dengan jadwal kedatangan sekitar 15 menit hingga 20 menit sekali. (ANTARA)

Load More