Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 12 November 2022 | 09:58 WIB
Garis polisi dipasang di rumah penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Satu, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [ANTARA]

SuaraBali.id - Satu keluarga ditemukan tewas dalam keadaan membusuk di sebuah rumah yang terletak di  Citra Garden Satu Extension, RT 07/15 blok AC5/7, Kalideres, Jakarta.

Menurut polisi, diduga kematian 4 orang tersebut karena tak makan selama 3 minggu. Polisi pun menduga ini bukan sebuah perampokan lantaran tak ada jejak penganiayaan.

Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar mengatakan berdasarkan hasil forensik yang menyebut jika adanya penyusutan jaringan otot pada jenazah.

Selain itu di rumah juga tak ada bahan makanan di kulkas atau tempat penyimpanan makanan.

“Perabotan ada, kulkas ada, tapi kulkas kosong, engga ada makanan, ini bener-bener kosong,” kata Syafri, saat dikonfirmasi, Jumat (11/11/2022).

Suasana rumah Rudyanto (71) yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Anehnya, bila ini kasus kriminal tak ada barang yang hilang. Barang-barang semuanya utuh hanya saja barang sudah tertata rapih di dalam kardus dan ada beberapa yang terikat dengan tali.

“Jadi di dalam rumah itu, jadikan banyak barang-barang yang dimasukin kardus, diikat juga. Barang kaya bajunya, juga udah diiket gini, kayak orang mau pindah,” katanya.

Kronologi Penemuan Jenazah

Sebelum tewas, anggota keluarga sempat melakukan komunikasi dengan Ketua RT setempat, Asiung. Dalam kesehariannya, anggota keluarga tersebut dikenal tertutup.

"Terakhir, saya ketemu anak sama ibunya tiga bulan yang lalu," kata Asiung, di lokasi, Jumat (11/11/2022).

Disebutkan bahwa keluarga Rusdyanto jarang bersosialisasi hanya keluar-masuk menggunakan kendaraan bermotor.

"Jarang berjalan kaki. Pagi biasanya keluar buat ke pasar. Terakhir tiga bulan yang lalu saya lihat," tambahnya.

Akan tetapi Asiung mengaku kerap berkomunikasi dengan Dian, tetap berjalan. Terlebih saat pihak PLN hendak memutus aliran listrik. Karena diketahui mereka menunggak biaya selama 3 bulan.

Hingga pada tanggal 9 November atau sehari sebelum keempat jenazah itu ditemukan, petugas PLN datang untuk memutus aliran listrik kediaman Rusdyanto.

Petugas PLN sempat mengetuk pintu rumah itu. Namun tidak ada jawaban. Petugas terpaksa memutus aliran listrik rumah Rusdyanto dari lantai 2, dengan memanjat loteng.

"Tidak boleh masuk, karena ini digembok (gerbang). Itu tanggal 9 belum dirusak," katanya.

Bersama warga lainnya, Asiung pun membuka paksa rumah Rudyanto lantaran aroma busuk sangat menyeruak.

Ia terpaksa merusak gembok pagar yang terkunci dari dalam.

"Saya bongkar pakai linggis, itu gemboknya. Kondisi gelap karena udah gak ada listrik," katanya.

Asiung juga sempat menelepon pihak PLN untuk meminta agar listrik dialiri dulu kerumah tersebut. Namun petugas PLN menyebut jika permintaan tersebut harus atas persetujuan manajemen.

Akhirnya dalam kondisi gelap-gelapan, Asiung masuk ke dalam pelataran rumah. Dengan menggunakan penerangan seadanya, ia kemudian mencungkil jendela yang ada di samping pintu utama.

Dan tak disangka, saat gorden disingkap. Ia mengaku kaget bukan kepalang lantaran menemukan sesosok jenazah yang sedang duduk di atas ubin.

Ia memutuskan untuk menelepon Polsek Kalideres. Petugas pun datang, saat itu petugas membuka paksa pintu utama.

"Begitu buka pintu, di ruang tengah ada dua, wanita. Satu di ruang tamu jenis kelamin pria, belakang lagi, pria ya," kata Asiung.

Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait kematian keluarga Rudyanto. Lantaran hasil pemeriksaan awal, polisi menyebut keluarga tersebut tewas akibat kekurangan nutrisi. Karena hasil otopsi menyebutkan kondisi lambung jenazah dalam keadaan mengempis.

Namun petugas mengaku akan memeriksa organ tubuh jenazah lainnya seperti hati dan jantung.

Load More