SuaraBali.id - Diduga karena beli minuman sirop di pedagang warung sekitar sekolah, 16 siswa di SDN 4 Tegal Maja, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat keracunan.
Menurut Kepala Kepolisian Resor (Polres) Lombok Utara AKBP I Wayan Sudarmanta ada siswi yang sampai muntah dan pingsan. Minuman tersebut berjenis sirop berperisa semprot dan jeli tanpa merek.
"Adapun hasil pulbaket tersebut dari keterangan para guru membenarkan ada siswa-siswinya mengalami pusing, mual dan muntah-muntah bahkan ada tiga siswi yang mengalami pingsan dengan jumlah siswa-siswi yang mengalami kejadian tersebut sebanyak 16 orang," katanya.
16 siswa tersebut akhirnya dibawa ke Puskesmas Tanjung untuk dilakukan pemeriksaan.
Polres Lombok Utara juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram untuk melakukan cek laboratorium terhadap sirop yang diminum oleh para siswa-siswi SDN 4 Tegal Maja.
Adapun dijelaskan Kepala Polsek Tanjung, AKP WB Cahyo, minuman sirop tersebut dibeli dari toko milik perempuan berinisial AP, di Dusun Tenangga, Desa Tegal Maja, pada Minggu (6/11/2022).
"Kami sebelumnya tidak tahu menahu terkait minuman tersebut dan kami hanya menjual saja kepada siswa-siswi tidak memperhatikan apakah minuman tersebut kedaluwarsa atau tidak," ujar Cahyo menirukan keterangan penjual.
Sedangkan AP, pemilik toko menyebut bahwa minuman sirop tersebut dibeli di pedagang pengampas yang mengantarkan dari Mataram sekitar dua minggu lalu.
"Minuman tersebut kami beli sebanyak enam pack, di mana satu pack berisi 30 botol. Kemudian dibeli oleh beberapa pedagang dekat SDN 4 Tegal Maja pada Sabtu (5/11), sisanya dua pack kami jual sendiri," tutur AP.
Baca Juga: Santap Makanan di Pesta Pernikahan, Puluhan Warga Keracunan, Satu Warga Meninggal Dunia
Untuk mengantisipasi kejadian yang sama terjadinya di wilayah lain karena kemungkinan pedagang pengampas tersebut sudah mengecerkan ke toko-toko di Kabupaten Lombok Utara, para Bhabinkamtibmas di desa diminta mengimbau pemilik toko untuk tidak menjual minuman sirop tersebut. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Cegah Kasus Keracunan MBG Berulang, BGN Wajibkan SPPG Punya Alat Ini
-
Misteri Keracunan MBG di Bandung Barat Terkuak: BGN Pastikan Bukan Air, Ini Biang Keladinya
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran