Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 10:01 WIB
Sejumlah perempuan mengendarai ATV saat parade kebaya dalam kampanye mendukung Gerakan Kebaya Goes to UNESCO di Desa Bongkasa, Badung, Bali, Jumat (28/10/2022). Kegiatan yang bertajuk "Lenggang Bali Pertiwi" tersebut digelar untuk melestarikan kebaya yang merupakan warisan luhur asli dari Indonesia agar bisa diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) ke UNESCO sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda. [ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo]

SuaraBali.id - Pada hari kedua festival kebaya bertajuk "Lengang Bali Pertiwi" di Badung, Bali, Jumat (29/10/2022). 1.000 perempuan berkebaya menghiasi kemeriahan hari kedua festival tersebut.

Festival ini mengupayakan agar Kebaya sebagai warisan luhur asli dari Indonesia diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) ke UNESCO.

Bali dinilai tidak hanya dikenal dunia karena keindahan alamnya saja, tetapi secara frekuensi Bali masih sering menggunakan pakaian adat daerah dalam kesehariannya.

Lenggang Bali Pertiwi merupakan kegiatan yang unik dalam penyampaian aspirasi masyarakat Bali terhadap situasi yang sedang terjadi dan berkembang dengan filosofi gerakan lenggang, yang artinya penuh keindahan agar cita-cita tercapai tanpa dengan cara-cara frontal,” kata Peni Cameron, Pembina Yellow Garden Community.

Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi di Bali Maupun NTB Hari Ini

Selain itu Bali dinilai memang sangat terkait dengan adat budayanya yang masih kental di mana kebaya selain dipakai untuk upacara dan kegiatan adat, juga selalu dipakai untuk pesta perkawinan

Acara Lenggang Bali Pertiwi kali ini diklaim diikuti oleh seribuan perempuan berkebaya dan memadukan kebaya dengan aktifitas luar (outdoor), sehingga menegaskan fleksibilitas Kebaya di kondisi apapun.

Di sisi lain, I Wayan Sika Arnawa, Ketua Yellow Garden Community menyebutkan setidaknya ada beberapa acara yang ditampilkan dalam festival budaya selama dua hari sejak Kamis (27/10/2022) diantaranya Lenggang Berkebun, Farm-cleaning activities dan Cooking class, Lenggang Berkendara, Vehicle parade, ATV, VW, Bicycles, Lenggang 1000 Kebaya atau Kebaya Parade, Lenggang Seni dan Budaya dan Food Bazar.

Selain itu, ada juga kompetisi Photography Competition, Painting Competition untuk dewasa dan anak-anak dan terakhir ada Kebaya Fashion Show,” terang I Wayan Sika Arnawa, Ketua Yellow Garden Community.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Gatut Suryo mengatakan bahwa acara Lenggang Bali Pertiwi memang direncanakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat luas.

Baca Juga: UMKM Asal NTB Akan Hadirkan 10 Ribu Suvenir Untuk KTT G20 Bali Berupa Teh Kelor

Acara ini melibatkan berbagai komponen masyarakat mulai dari pelaku industri pariwisata, komunitas, siswa sekolah, asosiasi, lembaga pemerintah dan non pemerintah, profesional, musisi dan para seniman serta warga setempat. (ANTARA)   

Load More