SuaraBali.id - Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) asal NTB terpilih sebagai penyedia suvernir, dalam Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Suvenir yang dihadirkan dari NTB adalah Teh Kelor NTB.
Untuk bertengger dan dapat menjajakan produk pada KTT G20 tidak mudah, UMKM ini harus bersaing dengan ribuan UMKM lainnya.
Teh kelor UMKM PT Tri Utami Jaya sebagai salah satu pemasok suvenir dalam KTT G20. Harapannya UMKM lokal akan dikenal pasar luar negeri.
Pengusaha Teh Kelor NTB, Nasrin mengatakan untuk dapat mengambil bagian dan dapat menjajakan produk di KTT G20, harus melewati seleksi atau kurasi yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).
Tidak tanggung-tanggung, dari 1.000 UMKM, yang dinyatakan lolos hanya 20 UMKM. Salah satunya Teh Kelor NTB.
"Apabila diminati peserta GTT G20 kami bisa layani ekspor,” katanya saat ditemui Jumat (28/10/2022).
Ia mengakui produk yang diusulkan untuk diekspor ada empat teh kaleng dalam bentuk bubuk, teh celup, kopi kelor dan teh siap minum dalam bentuk cair.
"Yang lolos hanya teh kaleng dan teh siap minum," tambahnya.
Hingga saat ini, ia belum mengetahui berapa produk teh kelor yang akan dijajakan untuk delegasi G20 di Bali. Sebab masih menunggu informasi dari pihak terkait.
Baca Juga: KTT G20 Diharapkan Memberi Manfaat Bagi Ekonomi Khususnya Pariwisata Bali
"Berapa banyak yang diminta sampai hari ini belum PO (pre order, red),” katanya.
Nasrin mengaku sudah menyiapkan 5 sampai 10 ribu teh kaleng dan teh celup pada KTT G20. Sebab proses pembuatan tidak lama, sebab bahan baku sudah ada dan alat yang mumpuni.
"Kita sudah siapkan produk", tambahnya.
Ia juga mengaku dengan lolosnya dalam KTT G20, nantinya dalam produk selanjutnya dapat memasang logo G20 dan dikenal pasar lokal ataupun global.
"Produk ini bukan kaleng-kaleng dan sudah diakui dunia, ini keuntungan bagi kami,” tutup Nasrin.
Kontributor: Toni Hermawan
Berita Terkait
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Jelang Harbolnas, Mendag Minta E-Commerce Perluas Akses Pasar Produk Lokal
-
BRI Rilis Indeks Bisnis UMKM Q3-2025, Kinerja UMKM Tetap Ekspansif
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran