SuaraBali.id - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong agar pembangunan tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Bali akan rampung pada pekan pertama bulan November.
Luhut Binsar juga menargetkan agar TPST sudah bisa beroperasi pada Bulan Januari 2023 nanti.
TPST ini direncanakan bisa menggantikan TPA Suwung yang saat ini sudah kelebihan kapasitas. Bersamaan dengan dibukanya TPST, maka TPA Suwung juga akan ditutup operasinya.
Luhut Binsar juga menuturkan rencananya untuk mengubah kawasan TPA Suwung menjadi kawasan wisata.
“Untuk itu nanti tidak ada lagi pembuangan sampah di Suwung. Jadi nanti Suwung itu kita bikin menjadi daerah wisata yang baik,” ujarnya di Kawasan Benoa, Badung, Bali pada Kamis (27/10/2022).
“Kami bertekad dengan Pak Gubernur Koster, harus kita selesaikan RDF di Badung dan Denpasar ini pada minggu pertama Bulan Nopember, dan full operation harus terjadi pada Januari tahun depan,” ungkap Luhut.
Adapun beberapa TPST yang akan dibangun adalah di kawasan Tahura, Kertalangu, dan Padangsambian Kaja.
TPST ini diproyeksikan mampu menampung sampah sebanyak 1.200 ton setiap harinya. TPST tersebut akan menggantikan TPA Suwung yang akan segera ditutup.
Luhut menjelaskan beberapa olahan yang bisa dihasilkan saat TPST beroperasi dan bisa menghasilkan manfaat kepada masyarakat.
Baca Juga: Update : 5 Rumah di Kampung Jawa Denpasar Ambruk, Penghuni Sebut Sudah Retak Sejak Pagi
“Macam-macam itu (yang bisa dihasilkan), tadi saya sudah lihat bisa jadi pelet, kompos, sirkulasi (ekonomi sirkular), dan yang lainnya,” ujar Luhut.
Ketiga TPST di Denpasar juga akan mampu menghasilkan RDF (Refuse-Derived Fuel). RDF merupakan bahan bakar yang dihasilkan dengan melakukan pengeringan dan pencacahan sampah, sehingga hasil olahan sampah dapat digunakan kembali dan mengurangi kebutuhan lahan.
Kedepannya direncanakan akan dibangun 52 TPST serupa di wilayah lain, sehingga TPST Bali menjadi percontohan.
“Kita akan bangun juga 52 spot seperti (TPST) yang dibangun di Bali di seluruh penjuru tanah air. Sehingga nanti kita bisa mengelola sampah kira-kira 12.000 ton/hari,” ujar Luhut.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu