Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 27 Oktober 2022 | 13:28 WIB
Artis Indonesia naik Jet Pribadi [Instagram/@inul.d]

SuaraBali.id - Semenjak kemunculannya di belantika music dangdut tanah air kurang lebih 16 tahun yang lalu, Inul Daratista menuai kontroversi karena goyang ngebornya.

Popularitas Inul Daratista yang kan meroket tak hanya terkenal di Indonesia namun juga di Malaysia.

Namun demikian, bukannya tanpa rintangan, goyang ngebor Inul Daratista ini sempat menuai kecaman Rhoma Irama hingga dicekal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ternyata di balik pencekalan Inul Daratista dan goyang ngebornya, ada maksud terselubung yang dikatakan oleh Mardigu Wowiek. Ia menyinggung adanya sebuah propaganda.

Mardigu mengaku punya informasi ini dari kerabatnya yang merupakan intelijen Malaysia, Mardigu mengungkap Malaysia sempat ketar-ketir dengan eksistensi Inul Daratista.

"Dia ngomong gini 'by all mean, Inul tidak boleh terkenal'. Jadi, Inul itu nation threat," kata Mardigu Wowiek.

Hal ini karena menurut Mardigu, Popularitas Inul Daratista dianggap bakal membuka peluang untuk produk Indonesia bisa mendominasi pasar Malaysia.

"Kalau Inul terkenal, produk Indonesia bisa membanjiri Malaysia," sambungnya.

Karena hal itulah Mardigu Wowiek menilai pencekalan Inul Daratista justru malah menguntungkan Malaysia.

"Masuk infiltrasi, akhirnya MUI menyatakan ini haram. 'Begitu dinyatakan haram, kami di Malaysia tepuk tangan' katanya gitu," pungkasnya.

Adapun video pernyataan Mardigu Bossman ini viral di media sosial TikTok dengan atensi sebanyak 3,1 juta jumlah tayangan.

"Baru paham setelah 16 tahun," tulis akun TikTok @andrew_richs, dikutip pada Kamis (27/10/2022).

Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam.

"Bisa jadi bang Haji jadi spion negara tetangga," tulis seorang netizen.

"Bisa jadi dia dapat sesuatu dari situ," kata netizen lain.

"Gak gitu, Inul dikecam sama bang Haji karena dia merubah image dangdut jadi tidak senonoh," tutur netizen yang lainnya.

Load More