SuaraBali.id - Seorang anak dari Kabupaten Sumba Barat, NTT mengalami gagal ginjal akut. Adanya tambahan pasien anak asal Sumba ini menambah jumlah kasus gagal ginjal akut di NTT menjadi 2 orang.
Pasien gagal ginjal akut ini masih berusia 1 tahun 10 bulan dengan gejala acute kidney injury (AKI) Atipikal. Ia pun akan dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar, Bali.
Hal ini karena di NTT belum ada satu rumah sakit pun yang memiliki alat cuci darah khusus anak.
“Saat ini ada laporan dari Rumah Sakit Waikabubak (Sumba Barat) anak umur 1 tahun 10 bulan, laki-laki dengan gejala AKI Atipikal,” ungkap Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTT, dr. Woro Indri Padmosiwi, Sp.A yang dihubungi, Rabu (19/10/2022) siang sebagaimana dilansir digtara.com – jaringan suara.com.
Sebelumnya anak tersebut dibawa orangtuanya ke RSUD Waikabubak beberapa hari lalu. Namun dari hasil observasi ditemukan gejala AKI Atipikal yang dialami oleh bayi tersebut.
Permasalahannya dokter Woro karena RSUD Waikabubak dan seluruh Rumah Sakit di NTT belum memiliki alat cuci darah khusus anak. Akhirnya bayi tersebut dirujuk ke Bali.
“Iya belum ada (alat cuci darah khusus anak di NTT), sehingga kasus yang baru dari waikabubak akan di rujuk ke RS Sanglah,” kata dokter Woro.
Sebelumnya IDAI NTT melaporkan seorang anak laki-laki di Kabupaten Rote Ndao juga mengalami nasib serupa.
Tapi nyawa anak laki-laki yang mengalami gagal ginjal akut misterius tersebut tidak bisa terselamatkan. Kasus tersebut terjadi pada akhir September 2022 lalu.
Diagnosa tenaga medis RSUD Rote Ndao menyebutkan gejala yang dialami anak laki-laki itu karena tidak kencing lebih dari 12 jam.
Anak tersebut meninggal saat menjalani perawatan selama enam jam. Ini karena saat dibawa ke Rumah Sakit sudah dalam kondisi kritis dengan gejala sesak napas.
Berita Terkait
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Bukan Sekadar Tenun: Menguak Rahasia Warisan Budaya Hidup Lewat Model 'TanahTanganTutur'
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran