Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 16 Oktober 2022 | 16:42 WIB
Kisah Sedih Anak Bawa Ibu Sakit Parah Pakai Motor Cari Rumah Sakit di Bali, Kaki Terseret di Aspal
Putra dari Nengah Sariani Made Alit Putra (tengah) bersama dua kuasa hukum LBH Paiketan Krama Bali di Denpasar, Bali, pada Minggu 16 Oktober 2022. [SuaraBali.id/Yosef Rian]

Tak berhenti di situ saja, Alit berjuang meminjam ambulans untuk mengantarkan ibunya ke RS Manuaba. Namun tidak diizinkan pihak rumah sakit.

"Kami pun naik sepeda motor boncengan bertiga lagi langsung ke Manuaba. Sesampainya di Manuaba, saat itu kami masih di atas motor panggil dokter, kemudian diperiksa tangan ibu saya sama dokter laki-laki, dan disarankan langsung ke Sanglah, di Manuaba kami pinjam ambulans tidak dikasih juga karena alasannya takut menjadi masalah rumit," bebernya.

Kaki Terseret di Aspal

Kepanikan semakin memuncak, ditambah dengan kondisi ibunya yang sedemikian rupa, belum mendapat pertolongan pertama dan ambulans padah waktu terus berjalan, Alit bersama kakak perempuannya kembali menggeber sepeda motornya menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah.

Baca Juga: Pemkot Denpasar Bergerak! Happy Puppy Bali, Karaoke Keluarga yang Sediakan Miras dan LC Bertarif Rp 500 Ribu

Di perjalanan, kondisi sang ibu semakin drop, kaki sang ibu tak kuat lagi menopang, sampai terseret aspal dan jempol kaki kirinya terluka.

Namun, petaka pun tiba sesampai di RSUP Sanglah, memang mendapatkan penanganan namun dokter menyampaikan kabar duka bahwa sang ibu sudah tidak bernyawa.

"Jadi ibu kami larikan ke Wangaya, ke Manuaba tidak mendapatkan penanganan, lalu ke Sanglah, di Sanglah mendapatkan penanganan diambilkan bed, diperiksa di UGD, dicek jantung sudah berhenti. Sudah meninggal dunia dalam perjalanan karena telat penanganan," ungkapnya.

"Padah saat di RS Wangaya ibu masih tersadar masih bisa bergerak," ucapnya dalam raut yang menyimpan duka.

Dijelaskan Alit, sang ibu sudah lama mengidap penyakit batuk, namun tidak pernah separah ini. Karena dianggap batuk biasa dan keterbatasan biaya selama ini tidak pernah periksa ke dokter dan hanya meminum obat beli yang umumnya di apotek.

Baca Juga: Festival Jatiluwih Cultural Week Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisatawan Bali

Jasad Nengah Sariani dilakukan pengabenan di kampungnya Desa Mayong, Seririt, Buleleng, pada 12 Oktober 2022 yang sebelumnya dikubur pada 27 September 2022.

Load More