SuaraBali.id - Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Dusun Lendang Re Desa Sekotong Tengah, Lombok Barat (Lobar), Nusa Tenggara Barat, Nurul Hasanah diduga mendapatkan tindakan tidak terpuji dari majikan. Ia diduga disandera majikan dan dimintai uang untuk tebusan Rp 84 juta oleh oknum agen atau tekong.
Mirisnya, keluarga menerima video korban yang tengah meminta bantuan. Hal ini pun viral dan diterima oleh pihak keluarganya di Lobar.
Keluarga Nurul Hasanah, Ahyar Rosidi menceritakan korban sudah meninggalkan tanah air sekitar delapan bulan lalu untuk bekerja ke luar negeri.
Pihak sponsor atau tekong pun menjanjikan di bagian kecantikan. Namun ternyata ia dikirim ke Dubai sebagai pembantu rumah tangga.
"Baru bekerja dua bulan dia sempat disiksa dan dia juga ada ngirim bukti-bukti ke keluarga", keluh Ahyar kepada suara.com, (14/10/2022).
Ia melanjutkan, setelah dari Dubai, Nurul Hasanah malah dikirim ke Saudi Arabia. Diakui keluarga,ia tidak memiliki dokumen resmi keberangkatan.
"Komunikasi masih, tapi kalau kita yang kontak gak bisa, nunggu dari dia saja", akunya.
Keluarga juga mengaku diminta uang Rp 84 juta saat menelpon Nurul Hasanah. Kuat dugaan uang itu sebagai tebusan.
"Pas nelpon dari sana ada perempuan bicara minta uang Rp 84 juta, kata itu buat tebusan,” katanya.
Menurutnya kondisi korban saat ini sakit-sakitan. Bahkan mirisnya, diduga akibat siksaan majikan sempat muntah darah.
"Kami minta Nurul Hasanah dipulangkan", pintanya.
Sementara itu Ketua Himpunan Buruh Migran Indonesi (HIBMI) NTB Moh Sirojudin mengatakan sudah melaporkan ke semua istansi pemerintah dan penegak hukum. Sebah hal ini dinilai sebagai Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
"Sudah jelas adalah tindakan TPPO", tegasnya.
Ia meminta pemerintah dan instansi terkait untuk bergerak cepat guna menindaklanjuti dan memanggil sponsor atau tekong yang memberangkatkan. Sebab diduga korban di pindahkan kesana kemari. Informasinya, sempat berada di Abu Dhabi kemudian ke Turki dan di kembalikan ke Abu Dhabi, ditempati diduga mendapatkan penyiksaan.
"Harapan saya pemerintah NTB mengambil sikap tegas ke pihak sponsor karena pihak sponsor tidak bertanggungjawab sama sekali,” harapnya.
Kontributor : Tony Hermawan
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Bicara Maraknya PHK di Sektor Manufaktur
-
Investigasi Internal Digelar Terkait Pekerja Migran indonesia Ditembak APMM Malaysia
-
Daftar Negara Eropa dengan Upah Pekerja Migran Paling Besar, Cocok Jadi Destinasi?
-
Menaksir Kisaran Gaji TKI di Jepang, Viral Kades Ciamis Mundur Demi Kerja di Negeri Sakura
-
Jalur Gelap ke Negeri Jiran: Kisah Pilu dan Bahaya Mengintai PMI Ilegal di Malaysia
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Shalat Tarawih Ala Masjidil Haram di Islamic Centre NTB, Ini Jadwal Para Imam Timur Tengah
-
Skandal Kapolres Ngada: Order Anak Lewat MiChat Lalu Jual Konten ke Luar Negeri, DPR : Pecat Saja
-
Jadwal Imsakiyah & 2 Doa Berbuka Puasa Ramadan 1446 H Untuk Denpasar
-
Imbauan Penting untuk Pemudik Lombok-Bali Jelang Nyepi dan Lebaran 2025
-
Nyoman Dan Ketut Hampir Punah, Gubernur Bali Siapkan Insentif Untuk Kelahiran 2025