Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 13 Oktober 2022 | 07:00 WIB
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (dua kiri), Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian (dua kanan), dan Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar (kanan), berfoto usai meletakkan bunga di Monumen Ground Zero pada acara peringatan 20 tahun Bom Bali di Kuta, Badung, Rabu (12/10/2022). [ANTARA/Genta Tenri Mawangi]

SuaraBali.id - Peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali yang berlangsung di Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, Bali, Rabu (12/10/2022), menjadi pengingat bagi Indonesia dan dunia untuk lebih waspada terhadap ancaman terorisme.

Dalam kegiatan itu, yang dipersiapkan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, para pejabat tinggi negara itu berdoa bersama dengan para penyintas, keluarga dan kerabat korban Bom Bali. Warga yang berkumpul di depan Monumen Ground Zero sejak pukul 23.00 WITA juga menyalakan lilin sebagai simbol perdamaian.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. Listyo menilai berbagai upaya pencegahan termasuk pengawasan pada paham radikal penting guna mencegah bibit-bibit terorisme bertumbuh di Indonesia.

“Harapan kami ke depan (dari acara peringatan ini) Indonesia dan dunia semakin waspada terhadap ancaman-ancaman terkait kegiatan kelompok teror, dan bagaimana kita (membangun) kerja sama melakukan moderasi agama, melakukan upaya-upaya pencegahan agar paham yang berkembang menjadi bibit-bibit terorisme bisa dicegah semaksimal mungkin,” kata Kapolri selepas menghadiri peringatan 20 tahun Bom Bali pada Kamis dini hari (13/10/2022).

Baca Juga: Pesan Densus 88 Pada Peringatan 20 Tahun Bom Bali

Listyo Sigit juga menyampaikan peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali menjadi kesempatan bagi dunia memperkuat kerja sama melawan terorisme yang dinilai sebagai kejahatan lintas batas yang menjadi persoalan dunia.

Ia juga mengatakan bahwa perwakilan warga negara asing dari Australia, Malaysia, Jepang, dan Selandia Baru, yang menghadiri peringatan 20 tahun Bom Bali telah menunjukkan komitmen untuk memperkuat kerja sama melawan terorisme.

“Kami semua sepakat pada peringatan ke-20 tahun (tragedi Bom Bali) ini, terkait dengan kolaborasi menghadapi perkembangan teroris terus kami lakukan,” kata Listyo Sigit Prabowo.

Kedatangan Kapolri ke Ground Zero juga bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Boy Rafli Amar.

Dalam kegiatan yang sama, Presiden RI Joko Widodo melalui rekaman video yang disiarkan di lokasi acara kembali menegaskan komitmen Indonesia memberantas terorisme.

Baca Juga: 20 Tahun Peringatan Bom Bali, Mantan Ketua Tim Investigasi Minta Jangan Dibesar-besarkan

“Saya memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan. Tidak ada tempat di tanah air kita untuk terorisme,” kata Presiden RI Joko Widodo dalam siaran video yang disiarkan saat acara.

Tidak hanya dari Presiden RI, Perdana Menteri Australia periode 1996–2007 John Howard juga memberikan pernyataan terkait peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali melalui rekaman video yang disiarkan di lokasi acara.

“Pelaku teror (Bom Bali) ingin merusak hubungan Indonesia dan Australia, tetapi mereka gagal karena selepas peristiwa itu kepolisian dari dua negara justru bahu-membahu memburu para pelaku, dan itu memenangkan hati warga Indonesia dan Australia,” kata Howard.

Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 merupakan peristiwa ledakan bom di tiga lokasi, yaitu di Paddy’s Pub dan Sari Club di Legian, Kuta, Badung, kemudian di trotoar dekat Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Renon, Denpasar.

Akibat terror ini, 202 orang tewas, yang terdiri atas 164 warga negara asing dan 38 warga negara Indonesia, serta 209 orang luka-luka. (ANTARA)

Load More