Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 12 Oktober 2022 | 17:05 WIB
Suasana di sekitar Jalan Legian, Kuta, Bali monumen Bom Bali, Selasa 12 Oktober 2021

SuaraBali.id - Pada 20 tahun peringatan Bom Bali yang terjadi di Kuta, Badung, Bali, anggota DPD RI yang juga mantan Ketua Tim Investigasi Bom Bali Made Mangku Pastika berharapp agar peringatan peristiwa ini tidak terlalu dibesar-besarkan.

Ia berharap agar peringatan ini lebih baik menjadi menjadi momentum untuk saling memaafkan.

"Peringatan boleh, tidak bisa kita larang-larang untuk memperingati. Tetapi jangan terlalu dibesar-besarkan," kata Pastika di Denpasar, Rabu (12/10/2022).

Menurutnya di peringatan Bom Bali I yang hari ini tepat 20 tahun, hendaknya diperingati secara sederhana.

Baca Juga: Rusia Dan Ukraina Memanas, Bagaimana Peluang Vladimir Putin Datang ke Bali Untuk KTT G20?

"Bahwa dalam peringatan itu ada korban yang datang ingin ziarah, menaruh bunga, silakan saja," ucapnya.

Akan tetapi bila peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali dilaksanakan dengan besar-besaran, Pastika mengkhawatirkan dapat membuka kembali "luka" bagi pihak korban maupun dari pihak keluarga teroris.

"Nanti bisa ada orang yang merasa masih (kasus Bom Bali-red) ini tidak selesai-selesai. Saya khawatir malah ada lagi. Pihak korban maupun teroris, 'kan punya anak cucunya. Masak mau diterus-teruskan?" ujar mantan Gubernur Bali dua periode itu.

Ia memaklumi bahwasanya peristiwa Bom Bali I yang telah merenggut 202 nyawa itu memang susah untuk dilupakan.

Akan tetapi ia berharap agar peringatannya untuk ke depan dilaksanakan secara sederhana atau skala kecil.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Bali Capai 2,5 Meter

"Misalnya bisa 'nggak peringatannya itu dengan hanya datang untuk ziarah dan menaruh bunga di Ground Zero? Tetapi tergantung orangnya juga karena ada orang yang merasa perlu banget untuk bikin peringatan," ucap pria yang juga Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI ini.

Hal ini menurutnya akan lebih tepat ditonjolkan dalam Peringatan Bom Bali itu agar dapat membawa pesan perdamaian. Dengan demikian, ke depan jangan sampai terjadi lagi peristiwa serupa dan kita semua dapat saling memaafkan.

"Bagaimana tujuannya untuk perdamaian, silakan saja. Tetapi jangan sampai yang menumbuhkan kebencian lagi," kata Pastika yang juga pernah menjabat Kepala Kepolisian Daerah Bali.

Seperti diketahui, aksi bom bunuh diri yang mengguncang Paddy's Pub dan Sari Club (SC), Legian, Kuta, Kabupaten Badung pada 12 Oktober 2002 menewaskan 202 orang, dan 209 orang luka-luka. Para korban berasal dari 22 negara.

Load More