SuaraBali.id - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram masih melacak keberadaan pemeran video dua pelajar berseragam sekolah yang diduga tengah berciuman di lingkungan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram beberapa waktu lalu.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Joko Jumadi mengatakan saat ini tengah melacak identitas kedua pelajar yang ada dalam video tersebut. Namun hingga kini pelacakan dan pencarian identitas masih nihil.
"Sejauh ini Kami belum dapat informasi soal anak tersebut,”aku Joko saat dihubungi Suara.com, Kamis (29/9/2022).
LPA Mataram pun sudah bergerak melakukan pencarian bersama dengan Tim Dewan Anak supaya memudahkan untuk dilakukan edukasi. Sebab dikhawatirkan anak dalam kondisi psikologi yang tertekan.
"Kami minta mereka telusuri di sekolah namun dilakukan secara silent (diam-diam)", tambahnya.
Ia mengakui, dari atribut yang digunakan dan pencarian secara terbuka identitas kedua pelajar tersebut dapat diketahui. Namun dikhawatirkan akan menimbulkan masalah dan gejolak baru.
"Sebenarnya kalau kita cari secara terbuka bisa cepat tapi khawatir akan menimbulkan masalah baru sehingga pelacakan kita lakukan secara silent (diam-diam) dan terbatas,” katanya.
Joko juga mengaku kesulitan untuk memproses hukum perekam maupun penyebar video asusila tersebut. Sehingga tidak berpikir untuk proses hukum tetapi lebih fokus ke pemulihan anak.
"Tolong dihentikan penyebarannya, stop sampai di kita saja dan tidak perlu kita share (kirim) lagi", pesannya.
Sebelulmnnya Kepala UPTD Pengelolan Destinasi Wisata Unggulan Islamic Center NTB,Islamic Center Syarif Hidayatulloh membenarkan adanya video yang merekam tindakan tidak terpuji yang dilakukan dua sejoli di lingkungan Islamic Center, Mataram.
Dirinya juga tidak menyangka dan menyayangkan ada yang memvideokan dan menyebarluaskan oleh orang tidak bertanggung jawab. Sehingga informasi menjadi liar dan tidak berimbang.
"Diakui memang petugas lengah dalam mendata pelaku asusila video tersebut", akunya.
Saat ini Tim Media IC NTB sedang bekerja untuk menemukan petunjuk identitas dua pelajar itu karena kejadian tersebut tidak terekam CCTV.
"Iya tidak terjangkau (pengawasan CCTV) dan memang sedang diupayakan untuk ditambah unitnya untuk menjangkau seluruh area", tambahnya.
Kontributor: Toni Hermawan
Berita Terkait
-
Menguatkan Syiar dari Desa: Bakti untuk Rumah Ibadah Bersejarah
-
Jeda BRI Super League, PSIM Yogyakarta Liburkan Aktivitas Seminggu
-
Bicara Soal Cara Didik Anak, Virgoun Malah Diduga Sentil Inara Rusli Suka Salahkan Orang Lain
-
Inara Rusli Laporkan Dugaan CCTV Rumah Dibobol, Nama Virgoun Ikut Terseret?
-
Buntut Video CCTV Rumah Tersebar, Inara Rusli Tempuh Jalur Hukum Lapor ke Bareskrim
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah