Eviera Paramita Sandi
Rabu, 14 September 2022 | 14:37 WIB
Ilustrasi Kantong Korban Mutilasi - (Pexel)

Di lokasi kejadian, korban terus melakukan niat untuk ritual adat sambil menantang ia tetap melakukan ritual walaupun dibunuh. Saat itu korban berkata demikian sambil mencabut parang dari sarungnya.

Setelah itu korban terus menuju ke arah samping pelaku dengan parang yang sudah dicabut.

Korban melewati pelaku. Kemudian pelaku langsung mengayunkan parang dari arah belakang yang mengenai kepala bagian belakang korban sehingga korban jatuh tersungkur ke arah depan dan terus menyerang kepala korban sampai terbelah menjadi tiga.

Melihat sadisnya kejadian tersebut, warga lain yang ada di lokasi kejadian, Blasius Wene langsung berlari ke Mapolsek Golewa dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Golewa.

Waka Polres Ngada, Kompol I Gede Sucitra, SH yang dikonfirmasi Rabu (14/9/2022) membenarkan kejadian ini.

Disebutkan berdasarkan keterangan para saksi – saksi, kejadian tersebut akibat ada dendam lama antara korban dan pelaku.

“Ada permasalahan di dalam internal Sa’o yang belum diselesaikan secara baik atau secara kekeluargaan,” ujarnya.

Pelaku sebelumnya sudah menyatakan niatnya bahwa kalau ada yang berani masuk area loka (tempat seremonial adat makan leluhur) maka akan menanggung akibatnya.

Pelaku pembunuhan saat ini sudah ditahan di Rutan Polres Ngada sambil menunggu proses hukum lebih lanjut.

Baca Juga: Pihak Gereja Ungkap Keseharian Oknum Calon Pendeta yang Cabuli Belasan Anak di Alor

Load More