SuaraBali.id - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengajak anggota G20 untuk secara bersama-sama mewujudkan dunia kerja baru yang inklusif, berkelanjutan, dan memilili resiliensi. Ia menyampaikan hal tersebut secara virtual saat membuka kegiatan Labour and Employment Minister’s Meeting (LEMM) di Ayana Jimbaran, Badung, Bali pada Rabu (14/9/2022).
“Saya ingin mendorong kerja sama kita semua untuk mewujudkan dunia kerja baru yang inklusif, berkelanjutan, dan memiliki resiliensi. Tujuan tersebut dapat tercapai bila pemulihan dunia kerja berorientasi pada manusia atau pekerja,” tutur Ma'ruf.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Ma'ruf menyebutkan ada empat langkah yang harus dilakukan. Diantaranya adalah dengan menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan aman bagi pekerja, memperkuat perlindungan sosial bagi pekerja yang terdampak pandemi, penguatan kemampuan inovasi dan literasi pekerja, dan meningkatkan daya saing pekerja dalam menghadapi tantangan global.
Ma'ruf juga menjelaskan bahwa Indonesia sudah berupaya mewujudkan tujuan tersebut dengan pemberian vaksin kepada pekerja, menyediakan infrastruktur inklusif untuk kaum disabilitas, dan pemberian Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Selain itu, Ma'ruf juga menargetkan digitalisasi UMKM pada 2024 nanti. “Pemerintah Indonesia terus meningkatkan literasi digital pelaku UMKM agar target 30 juta UMKM masuk dalam ekosistem digital pada 2024 dapat tercapai,” jelasnya.
Selain itu, ia berpendapat mengatakan bahwa pemerintah terus meningkatkan daya saing pekerja dalam menghadapi tantangan global melalui program Balai Latihan Kerja.
“Indonesia terus membangun Balai Latihan Kerja Komunitas untuk memenuhi kebutuhan pelatihan vokasi dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, industri, dan akademisi.
Pada tahun 2020 Kemnaker disebut sudah membangun 1014 BLK Komunitas sehingga total BLK Komunitas mencapai 2127 komunitas
Menaker Ida Fauziyah yang juga menjadi Ketua LEMM juga menyampaikan bahwa upaya tersebut searah dalam mewujudkan tema G20 ketenagakerjaan yakni meningkatkan kondisi ketenagakerjaan untuk pulih bersama.
Baca Juga: PHDI Bereaksi Atas Video Mesum Berbaju Adat Bali yang Viral di Media Sosial
“Keseluruhan isu prioritas yang telah kita bahas dan sepakati merupakan upaya dalam mewujudkan ‘improving the employment condition to recover together' sejalan dengan tema G20 Indonesia,” ujar Ida.
Kegiatan LEMM akan berlangsung selama satu hari pada Rabu (14/9/2022) di Ayana Jimbaran, Badung. Kegiatan tersebut juga merupakan akhir dari rangkaian G20 Ketenagakerjaan yang dimulai dari Senin (12/9/2022) lalu.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
-
Rekor Kemenangan Borneo FC Dihentikan Bali United, Kadek Agung Jadi Pembeda
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah