Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 10 September 2022 | 18:26 WIB
Seorang pendeta mempersiapkan tanda tangan untuk penandatanganan buku belasungkawa untuk mendiang Ratu Elizabeth II di Katedral St. John di Bulawayo, Zimbabwe, Jumat (9/9/2022). [Bibi Zinyange / AFP]

SuaraBali.id - Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis, (8/9/2022). Pemegang kekauasan di Kerajaan Inggris tersebut adalah pemimpin terlama selama 70 tahun yang wafat dalam usia 96 tahun.

Selama 10 hari Inggris akan menerapkan status berkabung dengan sejumlah peringatan yang akan datang.

Jenazah Ratu Elizabeth akan disemayamkan di Westminster Hall selama empat hari agar masyarakat bisa memberikan penghormatan. Sedangkan peti mati Ratu Elizabeth akan dapat diakses publik selama 23 jam per hari sebelum pemakaman berlangsung di Westminster Abbey.

Dalam acara pemakaman tersebut, sebanyak 2.000 tamu undangan khusus akan hadir dalam proses itu. Tak hanya itu, akan ada jutaan orang akan menonton prosesi tersebut di televisi.

Istana Buckingham telah bertahun-tahun mempersiapkan kematian Ratu dan memiliki dua pengaturan terpisah yang direncanakan sebelum ia meninggal.

Seorang warga meletakkan bunga di depan Kedutaan Besar Inggris untuk memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II di Berlin, Jerman, Jumat (9/9/2022). [John MACDOUGALL / AFP]

Dengan kematian Ratu di Kastil Balmoral di Skotlandia, 'Operasi Unicorn' akan berlangsung. Jika dia lewat di Istana Buckingham, operasi 'Jembatan London' akan menjadi nama kode prosesnya.

Biaya keuangan dari prosesi ini pemakaman ini pastinya akan sangat mahal meski tidak dilaporkan jumlahnya.

Sebagai perbandingan, mengutip Outkick, pemakaman Putri Diana saja menghabiskan US$ 11,8 juta (Rp 173 miliar) pada tahun 1997.

Meninggalnya Ratu Elizabeth membawah perubahan baru bagi Inggris. Pasalnya, akan banyak simbol-simbol sang ratu seperti di mata uang poundsterling dan perangko yang akan digantikan oleh anak dan penerusnya, Raja Charles III.

Selain itu, ekonomi Inggris juga akan terdampak. Pasalnya, bank juga dilaporkan akan menetapkan status bank holiday.

Menurut laporan, prosesi pemakaman dan penobatan berikutnya ini masing-masing akan menelan biaya produk domestik bruto sekitar 6 miliar pound atau sekitar Rp 103 triliun.

Load More