Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 10 September 2022 | 18:05 WIB
Aliansi Bali Jengah melakukan aksi menuntun motor menolak kenaikan harga BBM pada Sabtu (10/9/2022) [suara.com / Putu Yonata Udawananda]

SuaraBali.id - Elemen mahasiswa, LSM, dan masyarakat Bali yang bergabung sebagai Aliansi Bali Jengah menggelar unjuk rasa menolak kenaikan BBM pada Sabtu (10/9/2022) sore. Aksi unjuk rasa tersebut diramaikan oleh aksi teatrikal menuntun sepeda motor bersamaan dengan long march dari Universitas Udayana Kampus Sudirman hingga perempatan Mal Robinson Denpasar.

Humas Aliansi Bali Jengah Anak Agung Gede Surya Sentana menyatakan bahwa aksi mendorong motor ini merupakan wujud kritik terhadap kenaikan harga BBM.

“Kami melakukan aksi mendorong motor sebagai wujud kritikan kami terhadap kenaikan harga BBM yang menyebabkan inflasi dan naiknya harga bahan pokok yang merugikan masyarakat kecil,” tuturnya.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WITA itu diikuti oleh sekitar 100 orang. Massa aksi mengawali unjuk rasa dengan melakukan long march dan menuntun 11 sepeda motor dari Universitas Udayana Kampus Sudirman menuju perempatan Robinson dan berbalik arah kembali ke depan Kampus Sudirman. Setelahnya diikuti oleh agenda mimbar bebas di depan Kampus Sudirman yang berlangsung selama 2 jam.

Baca Juga: 495 Liter BBM Solar di Lombok Tengah Disimpan di Dalam Rumah

Koordinator Humas Aliansi Bali Jengah, Leonhard Wijayakusuma menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal agar tuntutan aksi ini tercapai.

“Napas pergerakan ini tidak akan berhenti secara pendek, kita akan kawal sampai tuntutan kita tercapai,” ujar Leonhard.

Sayangnya, unjuk rasa tersebut menyebabkan arus lalu lintas utamanya di Depan Universitas Udayana Kampus Sudirman tersendat. Unjuk rasa yang bertempat di separuh ruas Jalan Raya Sudirman cukup membuat arus kendaraan tersendat dan menyebabkan situasi saling klakson.

Sebelumnya, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas menyebutkan agar personelnya melakukan pengamanan dengan profesional.

“Negara tidak boleh kalah dengan aksi yang mengganggu kamtibmas, lakukan pengamanan secara profesional,” tegasnya.

Baca Juga: Pembangunan Pasar Kerobokan Senilai Rp 22 Miliar Direncanakan Selesai Pada Oktober

Aksi ini diamankan oleh 272 personel Kapolresta yang juga didukung oleh personel TNI, Satpol PP dan Pecalang yang berjumlah 30 orang. Aksi ini usai sekitar pukul 17.30 WITA dan lalu lintas kembali normal.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More