Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 10 September 2022 | 08:15 WIB
Warga melintas di depan kos tempat tinggal terduga teroris FSI di Jalan Satelit, Denpasar, Bali, Jumat (9/9/2022). [ANTARA/Rolandus Nampu]

"Kalau keseharian dia kerja di PT apa gitu, dia kerjaannya pasang-pasang pipa gitu. Apakah bernaung di bawah PT tertentu atau perorangan kurang tahu. Yang jelas kerjanya kayak gitu," kata Iswanto.

Ia mengatakan FSI mengikuti proyek di beberapa tempat yang terkena bencana, seperti di NTB dan Lumajang.

Namun, mengenai aktivitas pribadinya, Siswanto mengaku tidak mengetahui secara pasti meski tinggal satu komplek.

"Kalau keahlian, kalau dikerjakan di sini kurang tahu. Masnya (FSI) jarang-jarang bergaul. Jarang-jarang ketemu gitu kan. Orangnya jarang bergaul dengan warga, mungkin karena kerja juga ya," katanya.

Iswanto yang sudah tujuh tahun bermukim di Jalan Satelit mengaku mengenal baik orang tua FSI karena sering bertemu dan bersama-sama dalam kegiatan pengajian.

Ia mengaku mengetahui ada penggeledahan di tempat tinggal terduga teroris FSI dari media massa.

"Kalau pas penggeledahan itu saya tidak di sini karena memang saya kebetulan kerja di perusahaan sumur bor. Apalagi waktu masih jam kerja, jadi nggak tahu ada petugas yang datang," katanya. (ANTARA)

Load More