Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 09 September 2022 | 12:19 WIB
Terduga Teroris yang Tinggal di Denpasar Pernah Kerja di Bima Dan Pernah Ikut Demo 212
Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror menggeledah kamar kos di Jalan Satelit nomor 40 Desa Dauh Puti Kelod Denpasar Barat, pada Rabu 7 September 2022. [Istimewa/beritabali.com]

Siti pun kaget mendapat kabar dari menantunya DYA terkait penangkapan anaknya tersebut. Dijelaskanya, ada 10 personel Polisi yang datang ke TKP dan melakukan penggeledahan, pada Rabu 7 September 2022. Dari penggeledahan itu Polisi menyita golok, anak panah, dan buku jihad.

Firdaus diketahui bekerja pada satu perusahaan alat berat. Sebelum Firdaus berangkat ke Lumajang, Jawa Timur, Firdaus kerja di Bima, Nusa Tenggara Barat.

"Kalau di Bima Firdaus mengerjakan proyek irigasi, air minum, dan embung," ujarnya.

Setelah dari Bima, Firdaus kembali dipercayakan oleh perusahaannya untuk bekerja di Lumajang. Kemudian, lulusan Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bali, itu mengerjakan proyek 2.000 unit rumah.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Dan Angin Kencang di Bali Hari Ini

"Sebelum ke Lumajang enam bulan lalu, dia sempat seminggu di Bali. Pas berangkat ke Lumajang, dia bawa dengan istri dan anaknya," ungkapnya lirih.

Dikatakanya, Firdaus dan keluarganya berencana datang ke Bali minggu depan. Namun dia mendapat kabar bahwa Firdaus ditangkap saat mengendarai sepeda motor bersama istri dan dua anaknya di Lumajang, Jawa Timur.

"Sampai saat ini saya tidak tahu di mana keberadaan anak saya itu. Sementara istri dan anaknya masih di Lumajang. Suami saya (Basuki) sedang dalam perjalanan ke Lumajang untuk menjemput mantu dan cucu," ujar Siti.

Sedangkan soal barang bukti golok dan anak panah dijelaskan oleh Siti. Dimana golok yang disita adalah golok yang sering digunakan untuk sembelih hewan kurban. Soal anak panah karena Firdaus memang ahli memanah.

"Anak saya itu ahli panahan. Pernah ikut latihan pemanah. Ia juga ikut pemotongan hewan halal. Setiap hari raya kurban anak saya ikut motong hewan kurban. Sekarang nasibnya seperti ini, ya mungkin jalan hidupnya begitu. Saya kembalikan kepada Allah," tandasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Satake Bayu Setianto belum bisa berkomentar banyak soal terduga teroris Firdaus. Ia mengatakan keterangan ini merupakan dari divisi Humas Mabes Polri.

Load More